Bojonegoro–Detakpos – Beberapa pekan terakhir cuaca ekstrem terjadi di wilayah Bojonegoro, Jawa Timur, di antaranya hujan es dan hujan lebat disertai angin kencang.
Sejumlah pohon pun tumbang akibat diterjang angin kencang yang menyertai cuaca ekstrem tersebut, selain menyebabkan listrik padam.
Pada Sabtu (07/12/2019), sekitar pukul 20.30 WIB, telah terjadi kebakaran yang menghanguskan rumah milik Ratiah (75), warga jalan Letda Suraji, Kelurahan Ledokkulon, Bojonegoro.
Sebelum terjadi kebakaran, kondisi di wilayah tersebut sedang terjadi pemadaman listrik akibat angin kencang, sehingga korban menyalakan lilin untuk penerangan rumah.
Diduga berasal dari lilin inilah kebakaran terjadi. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa tersebut, namun rumah korban ludes terbakar.
Atas peristiwa tersebut, tim Disaster Medic Committee RS ‘Aisyiyah Bojonegoro (DMC RSA) gerak cepat melakukan penggalangan dana untuk membantu membangun hunian baru untuk korban.
Setelah melakukan asesmen beberapa waktu, pada hari Selasa (10/12/2019), Tim DMC RSA mengeksekusi lahan yang akan dibangun hunian baru.
Acara ini dibuka dengan peletakan batu pertama oleh dr. H. Sudjarwanto, M.Kes selaku Direktur RS ‘Aisyiyah Bojonegoro.
Setelah itu semua relawan DMC RSA terjun ke lapangan, bahu-membahu melakukan proses pembangunan.
Harapannya, dalam 2-3 hari kedepan, hunian baru Ny. Rutiah sudah bisa dimanfaatkan. Dana yang digunakan merupakan sumbangan dari karyawan dan karyawati RSA, serta dari beberapa simpatisan lain.
RS ‘Aisyiyah Bojonegoro sebagai salah satu rumah sakit siaga bencana, selalu berinovasi terkait program yang tidak hanya bersifat responsive terhadap bencana melainkan juga melakukan tindakan preventif.
Oleh karena itu RSA khusus menghadirkan DMC dengan harapan agar bisa lebih sistematis dan terstruktur dengan baik dalam penanganan kebencanaan baik bencana alam, bencana nonalam dan bencana social.
Para relawan DMC adalah para relawan yang telah terlatih dan ada yang pernah diterjunkan pada bencana nasional seperti gempa di Aceh, Lombok, Palu dan Donggala pada waktu yang lalu.
Selain itu juga para sukarelawan banyak yang menjadi pengajar materi kebencanaan, seperti di Ponpes Al-Amien, STIKes Maboro, STIKes Rajekwesi dan masih banyak lagi.
Harapannya DMC RSA akan selalu tanggap dalam menangani kebencanaan, terutama diwilayah Bojonegoro dan sekitarnya dan lebih bermanfaat bagi semua orang.(adv)
Editor: A Adib