Agroekosistem Lamongan Kembangkan Tanaman Cabai

LamonganDetakpos – Agroekosistem Desa Sukorame Kecamatan Sukorame, Lamongan, Jawa Timur, mengembangkan tanaman cabai memasuki musim hujan, karena menguntungkan petani.

“Petani sudah mengembangkan manajeman tanam sendiri,” kata Kepala Desa Sukorame, Kecamatan Sukorame, Lamongan Anton Susilo, di Lamongan, pekan lalu.

Menurut dia, petani desanya melakukan survei di pasar setempat untuk tahu tanaman yang paling laku, sebelum memulai tanam cabai

Dari hasul survei, lanjut dia, produksi cabai mereka selalu bisa diserap pasar dengan harga yang layak. Karena jadwal tanam mereka disesuaikan dengan jadwal pasar biasa membutuhkan cabai besar. Selain itu, tanah di desanya rupanya cocok untuk budidaya cabai besar, sehingga produksinya melimpah.

Di setiap lahan seluas 1 hektare, produktivitasnya berkisar 1-1,5 ton perhektare dalam sekali panen. Sementara dalam satu kali siklus tanam, mereka bisa panen hingga sepuluh kali.

Pada kesempatan panen cabai, Bupati Lamongan Fadeli, mengaku bangga dengan Desa Sukorame, yang bisa panen cabai, padahal di daerahnya tidak ada panen cabai.

Apalagi, pemkab setempat mendorong petani untuk membudidayakan holtikultura seperti cabai. Karena komoditas ini bisa menjadi penahan laju inflasi di daerah.

Terkait tengkulak yang terkadang meminta cabai yang masih berwarna hijau ke petani, menurut dia itu tidak masalah. Karena petani masih tetap mendapatkan keuntungan.

Dalam kondisi hijau, cabai besar dari petani mencapai Rp11 ribu/kilogram, sedangkan dalam kondisi merah, harganya bisa mencapai Rp16ribu/kilogram.

Namun dengan memanen cabai besar dalam kondisi hijau, petani bisa menambah intensitas panen. Karena untuk cabai bisa sampai berwarna merah, dibutuhkan waktu satu bulan.

Budidaya cabai besar ini berpeluang meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan produktivitas 1,5 ton perhektare, harga Rp11 ribu/kilogram, untuk cabai besar hijau dan bisa dipanen hingga sepuluh kali, maka omzet petani mencapai Rp165 juta/hektare. (*/d1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *