Bojonegoro – Detakpos – Bulog Subdivre III Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar operasi pasar dengan mitra terutama di pasar tradisional Banjarjo, di Desa Banjarjo, Kecamatan Kota, dengan harga eceran tertinggi dipatok untuk kualitas medium, juga premium Rp9.450/kilogram.
“Operasi pasar bekerja sama dengan mitra sebagai usaha mengendalikan harga beras yang cenderung naik,” kata Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Irsan Nasution, di Bojonegoro, Selasa (16/1).
Irsan mengaku tidak hapal jumlah mitra yang ikut menjual beras operasi pasar yang digelar, akan tetapi jumlahnya cukup banyak di sejumlah pasar tradisional.
“Saya tidak hapal, tetapi jumlah mitra yang ikut menjual beras bulog jumlahnya cukup banyak,” ujarnya.
Seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Bojonegoro Sakip mengaku ikut menjual beras yang dipasok petugas bulog dengan harga pembelian Rp8.300/kilogram, sejak dua pekan lalu.
Namun kepada konsumen untuk kualitas medium dengan harga beras dengan harga Rp8,400/kilogram. “Saya sudah bisa menjual sekitar 2 kuintal beras,” ucapnya.
Berbeda dengan pedagang beras lainnya juga di pasar setempat Kharis yang mengaku kesulitan menjual beras pasokan bulog, karena kualitasnya premium.
Dari pantauan detakpos di pasar setempat di sejumlah pedagang terpampang banner dari Bulog Subdivre III yang berisi tulisan “Tersedia Beras Medium” Harga HET Rp9.450/kilogram.
“Itu harga patokan HET tertinggi untuk harga beras medium dan premium,” ucap Sakip dibenarkan Kharis.
Namun, di Pasar Banjarjo dan Pasar Kota, menyebutkan harga beras kualitas premium panenan baru Rp10.500/kilogra, dan beras kualitas super poles merek Terate juga naik dengan harga Rp12.400/kilogram yang sebelumnya Rp11.800/kilogram.
Harga beras poles “Rojo Lele” naik menjadi Rp11.100/kilogram, yang sebelumnya Rp10.50/kilogram. (*)