BUMDes Tunggul Lamongan Produksi Kopi Mangrove

LamonganDetakpos – Badan Usaha Desa (BUMDes) Desa Tunggul, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur, menampilkan produksi kopi Mangrove dalam bursa inovasi desa, Rabu (24/10).

Kopi yang sudah diproduksi sejak setahun lalu ini sudah secara rutin dipasarkan ke Semarang, Malang dan Surabaya.

Pengurus BUMDes Desa Tunggul, Kecamatan Paciran, Lamongan, Aziz Fanani, dalam release yang diterima detakpos di Bojonegoro, Kamis (25/10), menjelaskan pemasaran kompi Mangrove rata-rata 10 kilogram per bulannya ke Semarang, Malang dan Surabaya.

Dalam setiap kemasan Kopi Mangrovenya di mix dengan bubuk kopi jenis Exelsa. Sehingga menarik minat sejumlah café di Semarang, Malang dan Surabaya.

“Setiap kemasan 150 gr Kopi Mangrove kami jual dengan harga Rp 85 ribu. Kami juga memiliki café sendiri di Desa Tunggul,” ujarnya.

Kopi Mangrove hanya salah satu upaya BUMDes Tunggul mendayagunakan sumber daya yang ada di pesisir pantura. BUMDes Tunggul yang saat ini mengelola aset senilai Rp 1,2 miliar ini juga memiliki bidang usaha lain.

Seperti usaha pengeringan menggunakan mesin vacuum fryer. Sehingga nelayantidak lagi mengeringkan hasil lautnya dengan dijemur. Kemudian usaha air minum dan pengolahan air laut menjadi air tawar.

“Kami nanti juga berencana membuat wisata dermaga warna di Desa Tunggul. “Di dermaga ini nantinya akan kami siapkan sejumlah spot untuk swa foto di tengah laut,” katanya.

Mereka pada 10 Nopember akan menggelar mural competition. Ajang untuk mewadahi kreatifitas pemuda pesisir agar tidak terjerumus pada hal negatif.

Lain lagi dengan Desa Sukodadi di Kecamatan Sukodadi. Mereka menggunakan anggaran dana desa untuk membangun tandon irigasi beserta sumur bornya.

Sebelum ada tandon irigasi ini, warga Desa Sukodadi yang 40 persennya petani tidak bisa produktif saat kemarau. Saat ini tandor air tersebut dimanfaatkan petani setempat untuk menanam kangkung, kacang panjang, semangka dan terong. Tandon ini mampu mengairi hingga 10 hektare lahan pertanian.

Bupati Lamongan Fadeli saat membuka bursa inovasi desa memberi semangat agar desa terus berinovasi. Karena dengan berinovasi, kata dia, bisa mengatasi berbagai persoalan serta berprestasi. (*/d1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *