Bupati: Hasil Tangkapan Nelayan Lamongan Menurun

Lamongan, detakpos – Bupati Lamongan, Jawa Timur, Fadeli mengatakan akibat dari openerapan Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan hasil tangkapan dan produksi unit pengolahan ikan nelayan di daerahnya menurun.

“Sekitar 60 persen nelayan Lamongan selama ini menggunakan alat tangkat yang dilarang. Seperti jenis pukat hela/trawls dan pukat tarik/seins net, payang, dan dogol/centrang,” kata dia di Lamongan, Jumat.

Pada kesempatan menerima kunjungan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi dan Siti Hediati Soeharto melakukan kunjungan kerja di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kecamatan Brondong, menurut dia, permasalahan itu harus dicari solusinya.

“Apapun keputusan itu, harus mengutamakan pada peningkatan kesejahteraan nelayan, “ katanya menegaskan.

Sesuai data menyebutkan pada 2016 produksi ikan di daerah setempat mencapai sebesar 127.447, 7 ton. Itu dihasilkan dari perikanan tangkap sebanyak 76.139,20 ton, dan perikanan budidaya sebanyak 51.302,60 ton.

Sedangkan jumlah nelayan mencapai 19.030 orang, armada tangkap yang ada sebanyak 3.344 unit, alat tangkap ada 3.825 unit, dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sebanyak lima unit.

Di Lamongan, luas lahan budidaya ikan tercatat seluas 20.448 hektare dengan jumlah warga yang bekerja sebagai pembudidaya ikan tercatat sebanyak 27.554 orang.

Pelarangan itu sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 71/Permen-KP/2016 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.

Kompensasi dari pelarangan itu, nelayan Lamongan menerima bantuan 84 unit alat tangkap.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lamongan Agus Mulyono yang hadir dalam acara itu meminta ada revisi atas Permen Kelautan dan Perikanan tersebut.

Ia mengharapkan revisi bisa membuat nelayan kembali leluasa memanfaatkan hasil laut.

Viva Yoga Mauladi menyatakan sependapat bahwa aspirasi itu akan dibawa dalam dengar pendapat dengan Kementerian Kelutan dan Perikanan, sehingga ada kesamaan persepsi antara nelayan, DPR dan pemerintah.

Ikut dalam kunjungan pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan Dirjen Perikanan Tangkap Sjarief Widjaya dan Direktur Pelabuhan Perikanan Syafril Fauzi. (Humas Lmg/detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *