Bojonegoro, detakpos – Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengimbau petani di daerahnya yang menanam padi ikut program asuransi usaha tanam padi (AUTP) untuk menghindari kerugian apabila mengalami musibah banjir atau kekeringan.
“Kalau ikut AUTP jika tanaman pagi gagal panen petani bisa memperoleh ganti rugi dari Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) yang besarnya Rp6 juta per hektare,” kata Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari, Minggu (15/1/2017).
Padahal, lanjut dia, biaya ikut AUTP hanya Rp35.000 per hektare, dengan persyaratan utama harus mendaftar ke Jasindo Surabaya, sebelum masa tanam tanaman padi.”Paling tidak sepekan sebelum tanam padi harus sudah mendaftar,” tandasnya.
Sesuai data, katanya, tahun lalu ada 4.588 petani dengan luas sawah 2.741,97 hektare yang mendaftar mengikuti AUTP dengan jumlah premi asuransi Rp98,7 juta.
Namun, kata dia, sebagian tanaman padi petani peserta AUTP terendam air banjir luapan Bengawan Solo juga banjir bandang, pada awal Desember 2016.
Dari tanaman padi seluas 166,05 hektare yang mengajukan klaim asuransi, tercatat seluas 145,26 hektare yang memperoleh persetujuan memperoleh ganti rugi dengan jumlah total mencapai Rp1,3 miliar.
Tanaman padi yang memperoleh ganti rugi, lanjut dia, dengan perhitungan tingkat kerusakan akibat banjir mencapai 75 persen.
“Klaim asuransi yang diperoleh petani jauh lebih besar dibandingkan premi yang harus dibayarkan,” tandasnya.
Kepala PT Jasindo Surabaya Setiadi Irmansyah menyatakan akan terus mendorong petani di Bojonegoro juga Tuban, mengasuransikan tanaman padinya dalam program AUTP.
Ia memberikan gambaran tahun lalu tanaman padi di Bojonegoro yang masuk program AUTP seluas 2.741 hektare, masih kecil dibandingkan potensi luas sawah di daerah setempat hingga mencapai 70.000 hektare.
“Di Tuban petani peserta AUTP tahun lalu sekitar 5.000 hektare,” ucapnya. (tim detakpos)
