Dipertanyakan Hasil Impor Beras

JakartaDetakpos-Pemerintah impor beras sebanyak 500.000 ton. Apalagi dilakukan saat stok tercukupi. Partai Gerindra mempertanyakan hasilnya untuk apa.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono mempertanyakan kenapa Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita ngotot impor beras.

”Katanya tidak mau ambil risiko kekurangan pasokan. Artinya jika selama ini harga beras tetap tinggi di pasar yang dibeli masyarakat bukan karena kurang pasokan,”ujar dia.

Dia menduga karena ada mafia impor beras disekitar kekuasaan pemerintahan yang menanggok untung besar dari impor beras tadi .

Dia juga mempertanyakan alasan Menteri Perdagangan import beras.

”Apa iya masuk akal. Contoh saja 500 ribu ton dengan mengunakan harga beras di negara Asia Tenggara lain yang berada di lembah Mekong seperti Thailand yakni 0,33 dolar AS/kg, Myanmar  0,28 dolar AS/kg, Kamboja 0,42 dolar AS/kg.

”Sementara harga rata-rata beras di Indonesia yakni 0,79 dolar AS atau Rp 10.499. Pada tahun lalu, sebagaimana dirilis FAO,”ungkap Ketua Umum Federasi Serikat Perkerja BUMN Mandiri ini, Sabtu, (13/1).

Artinya importir beras setelah dikurangi ongkos angkut ke Indonesia bisa untung sebesar Rp 3.000/Kg itu sudah termasuk biaya pengiriman dan distribusi di dalam negeri,”turur Arief.


”Nah jika dikalikan 500 ribu ton x 1.000X3000, maka dihasilkan untung Rp 1.5 triliun,” ungkap dia.(d2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *