Harga Cabai Rawit di Lamongan Turun

LamonganDetakpos –  Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur,  mengalami penurunan cukup drastis, disebabkan melimpahnya pasokan juga stabilnya permintaan pasar.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Lamongan  M. Zamroni, Sabtu (7/4), menjelaskan pasokan cabai di daerahnya meningkat dari hasil produksi panen di sejumlah kecamatan penghasil cabai rawit, sebaliknya  permintaan cenderung tetap.

Data Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Lamongan menyebutkan, sampai dengan Maret lalu, total luas panen cabai rawit sudah mencapai 181 hektare.

Panen terluas di Kecamatan Solokuro,  170 hektare, lainnya di Kecamatan Deket, Sarirejo, Ngimbang dan Sambeng.

Sejak minggu ke III Maret, cabai rawit terus mengalami penurunan harga. Seperti yang terjadi di Pasar Sidoharjo Kecamatan Lamongan Pasar Babat/Babat dan Pasar Blimbing/Paciran.

Harga cabai rawit yang sebelumnya Rp60.000 perkilogram kini menjadi Rp45.000 perkilogram, atau turun mencapai Rp15.000 perkilogram.

Di Pasar Mantup/Mantup penurunannya hanya Rp10.000 perkilogram. Yakni yang sebelumnya Rp55.000 perkilogram menjadi Rp45.000 perkilogram.

Kemudian di minggu ke IV bulan Maret, harga cabai rawit kembali mengalami penurunan. Di Pasar Sidoharjo dan Pasar Babat yang sebelumnya berkisar Rp45.000 perkilogram turun menjadi Rp40.000 perkilogram.

Berbeda dengan Pasar Blimbing, penurunan harga mencapai Rp10.000 perkilogram, dari harga sebelumya Rp45.000 perkilogram menjadi Rp35.000 perkilogram.

Sedangkan di Pasar Mantup terjadi penurunan harga sebesar Rp7.000 perkilogram. Yakni dari harga Rp45.000 perkilogram menjadi Rp38.000 perkilogram.

Penurunan harga yang cenderung drastis ini hanya terjadi pada komoditi cabai rawit. Karena komoditi lain seperti cabai merah besar, bawang merah dan bawang putih justru naik , meski hanya tipis, dari harga di minggu-minggu sebelumnya. (*/d1)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *