Jalan Tol Dukung Sistem logistik Nasional

JakartaDetakpos-Dalam kesempatan pertama ajang Focus Group Discussion (FGD), Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto menekankan, peran jalan tol adalah untuk mendukung sistem logistik Nasional, sehingga dapat menciptakan efisiensi dan menekan biaya logistik.

Dengan penyediaan infrastruktur dalam hal ini jalan tol, para penggerak ekonomi dapat memperkirakan biaya logistik, dari point to point, lebih pasti dibandingkan dengan jalan nasional.

“Ini dapat menghasilkan biaya logistik yang efektif dan efisien sehingga biaya-biaya menjadi turun di masyarakat.”

“Terus pertahankan inisiasi pembangunan infrasturktur dari Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) dalam komitmen, tidak hanya di Jawa dan Sumatera, tetapi juga meningkatkan konektivitas dari Pulau Bali ke wilayah Timur dapat terwujud sehingga dapat membuka wilayah ekonomi baru,” imbuh Sugiyartanto, kemarin.

Sugiyartanto menambahkan bahwa ATI diharapkan memilik peran strategis di industri jalan tol, yaitu mendukung Kementerian PUPR dalam penyediaan infrastruktur demi terwujudnya konektivitas Trans Jawa dan Sumatera yang efektif, efisien dan akuntabel.

Selain itu ATI memiliki tiga peran utama yang diharapkan mendukung pengembangan jalan tol di Indonesia. Pertama, mendorong terciptanya industri jalan tol yang sehat dan berdaya saing.

Kedua, mendukung pengusahaan jalan tol melalui pengembangan inovasi dan penerapan teknologi yang memperhatikan kualitas, keamanan dan berwawasan lingkungan.

Ketiga, melalui pelaksanaan skema Kerja sama Pemerintah-Badan Usaha (KPBU), ATI dapat menjadi wadah bagi BUJT bersinergi dan membantu Pemerintah mengatasi backlog pembiayaan infrastruktur.

Alhamdulillah, sudah sangat banyak, sudah terjadi percepatan, dan sudah ada delivery-delivery dari proyek-proyek yang sekarang sudah beroperasi,” kata Desi Ariyani. ketua ATI.

Di dalam revitalisasi industri jalan tol, tambahnya, memang banyak hal besar yang harus dihadapi sebagai pengusaha jalan tol.

“Misalnya, yang paling dekat adalah teknologi. Baru saja, kita menyelesaikan cashless, 100% non tunai tahun lalu. Kita harus sudah siap menghadapi persiapan teknologi yang lebih canggih setelah cashless yang ultimate-nya adalah multi lane free flow,” lanjutnya.

Penyelenggaraan FGD ini merupakan bagian dari berbagai rangkaian kegiatan yang akan diselenggarakan oleh ATI. Keluaran FGD ini diharapkan mampu memberi kontribusi pada perkembangan industri jalan tol nasional, khususnya pada program kemitraan strategis antara pemerintah dan badan usaha, dalam upaya peningkatan kuantitas dan kualitas layanan jalan tol di Indonesia.

Sebagai asosiasi profesional yang mewadahi 56 BUJT di Indonesia, keberadaan ATI juga diharapkan dapat ikut bersinergi dalam upaya meningkatkan profesionalisme penyelenggaraan usaha jalan tol bagi masyarakat, serta meningkatkan peran serta seluruh anggota menjadi bagian dari stakeholder pembangunan Indonesia.(dib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *