Jasa Marga Tidak akan PHK Penjaga Pintu Tol

Jakarta-DetakposPT Jasa Marga tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK), menyusul diberlakukan kebijakan transaksi non tunai pada 31 Oktober.

Diakui diberlakukan kebijakan tersebut, tetap akan berdampak terhadap sekitar 1.300 pegawai penjaga pintu tol Jasa Marga.

DIirektur Sumber Daya Manusia PT Jasa Marga Kushartanto Koeswiranto mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi untuk para pegawai yang terkena dampak elektronifikasi jalan tol. Ia menjamin tak akan ada PHK pada karyawan penjaga pintu tol.”Jasa Marga tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK).

Karyawan yang bertugas dan terdampak akan disalurkan ke induk dan anak perusahaan,” kata Kushartanto, dalam rilis yang diterima, Rabu,(18/10).

Untuk itu, Jasa Marga telah menyiapkan beberapa opsi kepada karyawan yang terdampak. Opsi pertama, kata Kushartanto, adalah mengikuti program alih profesi dari Jasa Marga yakni A-Life. Program tersebut akan membekali karyawan untuk siap menghadapi proses transformasi bisnis.

Nantinya, Jasa Marga menyiapkan 900 posisi untuk para karyawan yang terdampak dengan posisi di kantor pusat maupun kantor cabang Jasa Marga.Opsi kedua adalah pemindahan kerja ke anak-anak perusahaan di bawah Jasa Marga. Jika kedua opsi tersebut tidak diterima, maka karyawan terdampak bisa mengajukan opsi untuk melakukan wirausaha.Kushartanto mengaku, Jasa Marga akan menggunakan dana CSR untuk pembinaan wirausaha bagi karyawan yang berminat.

Perusahaan pelat merah itu juga berjanji akan mengalokasikan kios-kios di berbagai area istirahat jalan tol untuk karyawan tersebut. Jumlah karyawan Jasa Marga yang akan terdampak elektronifikasi jalan tol mencapai 1.300 orang.

Meski begitu, jumlah itu bisa berkurang mengingat saat ini Jasa Marga akan mengoperasikan beberapa ruas jalan tol baru.

Kushartanto mengaku, Jasa Marga tetap membutuhkan petugas penjaga gerbang tol. Diperkirakan, untuk tiga hingga empat Gerbang Tol Otomatis (GTO), dibutuhkan seorang pengawas. “Bukan berarti tidak cukup posisi yang ditawarkan. Ada penambahan ruas tol baru di 2017. Formasi 900 itu akan menyerap ini,” kata Kushartanto.

Sedangkan Ketua Umum Serikat Karyawan Jasa Marga Muhamad Kusnadi mengaku telah bersepakat dengan manajemen untuk memastikan tidak ada karyawan yang akan terkena PHK imbas elektronifikasi jalan tol.

Meski begitu, Kusnadi meminta kepada perusahaan untuk menyiapkan opsi-opsi sehingga karyawan terdampak memiliki kebebasan untuk menentukan masa depannya.”Yang pasti kita ingin karyawan ini tetap bisa eksis baik memilih untuk tetap bekerja atau mencoba berwirausaha,” kata dia.(d2detakpos).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *