Kiat Industri Tas Tanggulangin Tetap Eksis

SurabayaDetakpos– Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkomitmen terus menghidupkan sentra industri tas di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo dan menjadikannya kian maju.

Ia ingin industri tas Tanggulangin bisa terus eksis di tengah persaingan di era teknologi digital yang begitu keras.

Untuk itu,  Sabtu (18/1), Gubernur menyempatkan berdialog dengan pelaku industri tas Tanggulangin di Koperasi Intako, Industri Tas dan Koper.

Berbincang langsung dengan Ketua Koperasi Tas Kulit yang menaungi sekitar 3.000 an perajin, Khofifah banyak menerima masukan dan juga menyerap banyak keinginnan para perajin tas agar bisa terus bertahan di persaingan pasar di era digital.

Salah satu kendala yang amat dirasakan sebagaimana disampaikan Ketua Koperasi Intako Mahbub Junaidi pada Gubernur Khofifah adalah adanya penurunan pembeli. Pasalnya, era digital yang membuat masyarakat bergeser trennya ke belanja online membuat pembeli tas di Intako Tanggulangin menurun hingga 50 persen.

“Saya menangkap bahwa para pelaku industri tas di Tanggulangin ini sebenarnya ada keinginan maju. Mereka ingin bisa terus bersaing dan mendorong agar produk tas mereka tetap diminati pasar,” kata Khofifah.

Hasil dari dialog dengan pelaku industri tas di Tanggulangin, setidaknya ada tiga hal yang siap dilakukan Pemprov Jawa Timur dalam mendorong kemajuan sentra industri tas Tanggulangin ini.

Yang pertama, dijelaskan Khofifah, pihaknya akan mempertemukan perajin kulit dengan pengrajin tas. Rencananya Khofifah akan mempertemukan perajin kulit Magetan dengan perajin tas di Tanggulangin Sidoarjo ini.

Intervensi kedua yang siap diberikan Pemprov Jatim pada para pelaku industri tas Tanggulangin adalah program sertifikasi tenaga kerja. Program ini akan konek dengan program cipta lapangan kerja Presiden Jokowi.

Rencananya, di sentra industri tas Tanggulangin ini akan disediakan kurikulum dan seritifkasi pada siswa SMK yang magang selama enam bulan hingga satu tahun.

Menurut Khofifah periode magang siswa SMK di koperasi Intako ini antara 6 hingga 12 bulan. Dengan harapan jika mereka sudah selesai magang dan lulus sekolah, ketika ingin membuka lapak sendiri, keterampilan yang dibutuhkan sudah mencukupi.

Oleh sebab itu, di Koperasi Intako tersebut akan disiapkan penyediaan sertifikasi. Khofifah mengaku pihaknya langsung mendiskusikan  dengan Kadisperindag yang ikut rombongan kunjungan tersebut dengan  Disnaker untuk penyediaan seritifikat tersebut.

Terakhir, langkah yang sedang disiapkan Khofifah untuk sentra industri tas Tanggulangin adalah menyediakan mentor dan tenaga ahli digital IT untuk membimbing perajin dan penjual tas agar bisa terus eksis dan bersaing di era teknologi digital.(hmsjatim)

Editor: A Adib

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *