Prediksi Laba BRI 2017 DAN 2018

OPINI
Oleh Dr. Sri Suryaningsum, S.E., M.Si., Ak., C.A.

Bank BRI merupakan  bank komersil tertua pada tahun 1895. BRI konsisten memberikan pelayanan dalam berbagai bidang.

Dalam hal ini BRI selalu mempersiapkan diri untuk menjadi bank yang terdepan di industri. BRI mampu mengelola perubahan-perubahan teknologi dan inovasi terutama dalam industri perbankan, hal ini selaras dengan strategi objektif BRI menjadi “The Biggest National Payment Bank”.

Bank BRI berperan memberikan navigasi kepada manajemen untuk melangkah dan melakukan transformasi bisnis baik dari sisi SDM maupun proses bisnis ataupun produk dan pelayanan.

Dalam penjelaskan fungsinya, Change Management BRI memiliki dua bidang tugas, yaitu :
1.    Bidang Corporate Transformation
2.    Bidang Project Management Office (PMO)

Berdasarkan PSAK Nomor 1 bahwa informasi laba diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumberdaya ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan di masa depan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, dan untuk perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.

Prediksi laba BRI 2017 dan 2018 ini sangat berkaitan dengan strategi yang diterapkan pada tahun 2016 dengan  memberikan  masukan dalam pengelolaan seluruh produk dengan pelayanan diberikan oleh Bank BRI.

Melakukan koordinasi dalam upaya peningkatan kehandalan electronic channel yang dimiliki BRI, melakukan koordinasi dalam pembentukan Regional Commercial Business untuk pengembangan bisnis komersial di Surabaya dan Medan.

Selain itu  melakukan koordinasi dalam mengoptimalkan potensi existing nasabah melalui pendekatan “customer relationship management, trickle down business”, “serta closed financial system”.

Ini adalah sebagai bentuk pelayanan perbankan yang menyeluruh (holistic banking service), corporate Transformation mengkoordinir 33 inisiatif strategis (strategic initiatives) dari berbagai unit kerja sebagai upaya mencapai target-target yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Dari sisi pencapaian, secara umum kinerja BRI tahun 2016 telah mampu mencapai target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2016. Walaupun ada berbagai kendala, antara lain pencapaian Dana Pihak Ketiga dan Pinjaman yang diberikan di bawah target.

Hal ini disebabkan oleh penyesuaian strategi BRI dalam menghadapi perubahan kondisi ekonomi di 2016. BRI sukses menghadapi tekanan ekonomi pada 2014, dimana pada tahun itu pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan yang tercermin dalam turunnya permintaan kredit perbankan.
Potensi dan kekuatan BRI terletak dalam hal jaringannya.

BRI mempunyai cabang yang tersebar di seluruh nusantara hingga mencapai 10.612 unit kerja dan 211.499 jaringan e-channel. BRI juga mengoperasikan delapan jenjang kantor pelayanan, terdiri dari Kantor Pusat, 19 Kantor Wilayah, 467 Kantor Cabang (termasuk 4 Unit Kerja Luar Negeri), 603 Kantor Cabang Pembantu, 983 Kantor Kas, 5.360 BRI Unit, 2.543 Teras BRI, dan 636 Teras BRI Keliling.

Industri perbankan BRI tercatat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir mengalami peningkatan laba. Konsep yang diterapkan oleh Bank BRI cukup baik sehingga tidak heran jika pertumbuhan laba bersih sebesar Rp24,22 triliun pada 2014, meningkat 4,3 persen menjadi Rp25,41 triliun pada  2015 dan 2016 meningkat menjadi Rp26,228  triliun.

Di sisi lain perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan skenario dasar pada tahun 2016 dan 2017 adalah sebesar 5,1 dan 5,2 persen (5,1 persen dalam APBN 2017). Skenario dasar ini merupakan kondisi dimana resiko ekonomi global dan domestik belum diperhitungkan dalam proses proyeksi.

Namun demikian, mengingat cukup kuatnya risiko ekonomi ke depan yang berasal dari resiko global dan domestik, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan terkoreksi dari skenario dasar.
Dengan memperhitungkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan skenario dasar pada 2016 dan 2017 maka prediksi pertumbuhan ekonomi 2018 secara konservatif berkisar 5,0 sampai dengan 5,3. 

Prediksi pertumbuhan ekonomi ini digunakan untuk memprediksi laba bersih pada 2017. Laba bersih tahun 2017 diprediksi berkisar Rp27,045 triliun-Rp27,046 triliun. Untuk 2018 prediksi laba BRI berkisar Rp27,11 triliun-Rp29,49 triliun.

Salam hangat dan selamat berkarya.
(Dr. Sri Suryaningsum, S.E., M.Si., Ak., C.A. menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian UPN “Veteran” Yogyakarta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *