Presiden Akan Launching Koperasi Mitra Santri Nasional

 

SerangDetakpos-Beragam riak dan gejolak kebangsaan yang terjadi di negeri ini, bermuara pada problem ekonomi umat. Karena itu, Pendiri Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara (Penata), K.H Ma’ruf Amin menginisiasi Koperasi Mitra Santri Nasional (KMSN) yang akan dilaunching bersama sejumlah Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Umat (LPEU) oleh Presiden RI Joko Widodo, di Penata, Rabu (14 Maret 2018).

KMSN dan LPEU yang digerakkan oleh puluhan pesantren tersebut,  telah bergerak di sejumlah sektor bisnis dan usaha.

Gerakan ini tidak ujug-ujug (tiba-tiba) ada. Ini sudah digelorakan kyai Ma’ruf sejak lama. Secara konseptual dan kodifikasi hukum, kyai memulainya sejak tahun 90-an. Saat itu beliau mendorong lahirnya perbankan dan lembaga keuangan syariah.

Kemudian, sejak didaulat menjadi Rais Aam PBNU, beliau menggelar halaqah keliling daerah se Indonesia. ”Para kyai Syuriah NU dari tingkat Wilayah, Cabang, hingga Ranting NU diajak berdialog, untuk memetakan persoalan keummatan, sekaligus mendorong para kyai untuk bangkit menata kembali perekonomian umat dari berbagai sektor,” papar Ketua Panitia Grand Launching Pemberdayaan Ekonomi Umat, Uday Abdurrahman, di Penata, Serang.

Upaya pemberdayaan ekonomi umat tersebut, kata uday, tak bisa dilakukan sendirian atau hanya sekelompok tokoh. Karena itu, Kyai Ma’ruf mendorong pemerintah, tokoh agama dan para pengusaha untuk bersinergi mengintegrasikan komitmen dalam pemberdayaan ekonomi umat.

“Kyai menyebutnya sebagai Arus Baru Ekonomi Indonesia,” tandasnya. Gerakan Ketua Umum MUI itu, menurut Uday, bukan tanpa rintangan. Banyak pihak yang awalnya skeptis bahkan mencibir.”

“Tapi beliau selalu bilang, yang penting kita bergerak saja. Nanti kalau sudah terlihat hasilnya, yang lain pun akan ikut bergerak. Sebab di pesantren, kita diajarkan bahwa alharakah, barakah. Pergerakan akan berbuah berkah,” imbuhnya.

Saat ini, meski belum genap setahun dibentuk, KMSN dan LPE yang baru beranggotakan 25 pesantren di seluruh Indonesia itu, telah bergerak di sejumlah sektor bisnis, yakni sektor jasa keuangan; ritel; budidaya pertanian, perikanan dan peternakan serta sektor jasa. Ketua Umum KMSN,

Sholahuddin menambahkan, untuk olahan jagung yang dikembangkan di tiga pesantren di Lamongan, produksinya kini telah menembus pasar Malaysia dan Negara-negara Timur Tengah. (d2)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *