Semen Indonesia Sosialisasikan Proyek Pembangkit Listrik

TubanDetakpos  –  PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mulai menyosialisasikan proyek pembangunan “Waste Heat Recovery Power Generator” (WHRPG) di Pabrik Tuban, Jawa Timur, bekerja sama dengan “JFE Engginering” Jepang, Rabu  (16/8).

“Sosialisasi yang dilakukan kepada “stakeholder”, karena  pembangunan pembangkit listrik bertenaga gas buang di Pabrik Tuban telah selesai,” kata  Direktur “Enginering dan Project” Semen Indonesia, Aunur Rosyidi dalam release, Kamis (17/8/2017).

Menurut dia, pembangkit listrik yang pembangunannya dilaksanakan sejak 2014 dengan nilai investasi Rp638 miliar tersebut menggunakan sumber energi dari gas buang di Pabrik Tuban I sampai dengan IV dengan kapasitas rata – rata 28 MW.

Sebelumnya, Semen Indonesia telah menggunakan teknologi sejenis di Pabrik Semen Padang di Indarung dengan kapasitas 8.5 MW dan telah beroperasi sejak tahun 2011.

Dengan pembangunan fasilitas WHRPG di Pabrik Tuban, Semen Indonesia mampu menghemat konsumsi listrik sebesar 152 juta KWH pertahun dengan penghematan biaya listrik sebesar Rp120 miliar per tahun.

Selain efisiensi biaya listrik, pembangunan WHRPG membuktikan bahwa Semen Indonesia Group merupakan korporasi yang ramah lingkungan.

“WHRPG di Pabrik Tuban mampu mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 122.000 ton CO2 per tahun,” katanya.

Asisten Deputi Bidang Kerjasama Mulitilateral dan Pembiayaan dari Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian Edwin Manangsang mengatakan bahwa pembangunan WHRPG di Pabrik Tuban ini sebagian dibiayai oleh Pemerintah Jepang melalui skema “Joint Crediting Mechanism” (JCM).

Joint Crediting Mechanism (JCM), merupakan inisiatif dari Pemerintah Jepang yang mendorong organisasi-organisasi swasta Jepang untuk berinvestasi dalam kegiatan pembangunan rendah karbon di Indonesia melalui insentif.

“Proyek WHRPG di Semen Indonesia adalah kerjasama bilateral antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah Indonesia yang telah dirancang sejak 3,5 tahun yang lalu. Implementasi proyek WHRPG ini merupakan upaya nyata dari kegiatan mitigasi perubahan iklim untuk penurunan emisi di Indonesia,” katanya menjelaskan.

“Hal ini harus menjadi contoh kegiatan di perusahaan lain bahwa aksi nyata perubahan iklim bisa dilakukan di Indonesia,” kata adia.
Ia menambahkan teknologi yang digunakan dalam kegiatan ini merupakan teknologi bersih dengan pemanfaatan panas buang pabrik semen menjadi listrik.

Perusahaan semen mendapat keuntungan dengan adanya listrik yang dihasilkan dan lingkungan pun menjadi lebih bersih karena berkurangnya pemakaian energi listrik dari PLN. (d1/detkapos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *