Stok Pupuk Melebihi Kebutuhan

 

JakartaDetakpos -Kepala Corporate CommunicationPT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana mengatakan, stok pupuk secara nasionsl mencukupi, bahkan melebihi kubutuhan. Kalau ada petani kesulitan mencari pupuk maka perlu diteliti kembali.

Menurut dia,  stok pupuk NPK sebanyak 2.549,75 ton dari ketentuan stok minimum 611,274 ton, stok pupuk SP-36 : 1.202.05 ton dari ketentuan stok 328,345 ton

Ia menambahkan, total stok nasional saat ini cukup untuk kebutuhan sebulan ke depan. 

Total stok pupuk hingga 25 Januari 2018, secara nasional di Lini III & IV, atau di Gudang Kabupaten dan Kios sebesar 1.148.568 ton. 

Jumlah tersebut dua kali lipat dari ketentuan stok yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu 581.161 ton.

Dikatakan, jumlah ini belum termasuk dengan stok yang terdapat di gudang pabrik dan provinsi.

Adapun rincian stok nasional di Lini III & IV yang terdiri dari 403.360 ton Urea, 374.725 ton NPK, 151.308 ton SP-36, 130.155 ton ZA, dan 88.898 ton Organik.

”Kalau dari sisi stok Insya Allah aman,”ungkap Wijaya dihubungi Kamis, (6/2).

Hal itu diungkapkab Wijaya menanggapi sejumlah petani padi di Kabupaten Pekalongan dan daerah lain yang mengeluhkan kesulitan untuk mencari pupuk bersubsidi di pasaran.

Kesulitan itu disebabkan lantaran langkanya barang tersebut di pasaran, sehingga hal demikian menyebabkan petani khawatir menggangu produktivitas tanaman padinya. Padahal, saat ini memasuki musim tanam awal tahun 2018.

Menurut Wijaya, bisa jadi petani yang kesulitan mendapat pupuk itu  tidak terdaftar dalam dalam RDKK sehingga tidak bisa memperoleh pupuk.

PT Pupuk Indonesia mulai mempercepat dan mengoptimalkan proses distribusi, khususnya pupuk bersubsidi, untuk memenuhi kebutuhan petani menjelang musim tanam di awal tahun 2018. 

Dia menyatakan pihaknya telah mengkoordinasi para produsen pupuk yang merupakan anak perusahaan untuk mempercepat proses penyaluran pupuk terutama dari lini 2 dan 3 ke lini 4 (distributor). 

“Dari sisi stok, secara nasional aman. Kami sudah menyiapkan stok di Gudang-gudang lini 2 dan 3 melebihi ketentuan Pemerintah sehingga cukup untuk menghadapi musim tanam”, ujarnya.

Agar pupuk bisa diterima petani tepat waktu, pihaknya mempercepat proses pengiriman dari gudang-gudang tersebut ke distributor dan kios. 

“Para distributor dan pemilik kios harus segera menebus pupuk sesuai dengan alokasinya sehingga tidak terlambat diterima petani”, tutur Wijaya.

Guna mengantisipasi kebutuhan petani yang tidak tercantum dalam RDKK dan tidak memperoleh alokasi pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia juga telah menugaskan kepada para produsen pupuk untuk mewajibkan distributor agar selalu menyiapkan stok pupuk non subsidi di setiap kios. 

“Setiap kios harus mempunyai stok pupuk non subsidi jenis urea dan NPK,” tegas.

Sedangkan realisasi penyaluran hingga 24 Januari adalah sebesar 294.792 ton untuk urea, 47.722 ton untuk SP36, 64.953 ton pupuk ZA, dan 114.853 ton pupuk NPK.

Dalam penyaluran pupuk bersubsidi ini, Pupuk Indonesia menjalin kerjasama dengan Dinas-dinas Pertanian di daerah agar distribusi bisa tepat waktu dan tepat sasaran. 

Lebih lanjut  mengungkapkan bahwa Pupuk Indonesia telah melakukan langkah-langkah khusus di beberapa daerah yang berpotensi mengalami hambatan distribusi. 

“Termasuk untuk pengamanan stok di daerah Aceh dan Sumatera Bagian Utara yang terdampak dari tidak beroperasinya pabrik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM). Kami telah dan sedang mengirimkan stok dari produsen pupuk lain, yaitu Pupuk Sriwidjaja, Pupuk Kaltim dan Pupuk Kujang, untuk memenuhi kebutuhan di wilayah tanggung jawabnya PT PIM,”tambah Wijaya. 

Di sejumlah daerah lain proses distribusi juga terus dipercepat guna mencegah kekosongan stok. saat ini Pupuk Indonesia memiliki Gudang Lini I berkapasitas 567.400 Ton, Gudang Lini II dan Lini III sebanyak 652 unit berkapasitas 2.981.078 Ton yang tersebar diseluruh daerah.(d2)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *