Topeng Barong Bojonegoro Laku di Luar Daerah

BojonegoroDetakpos – Berbagai aneka kerajinan topeng barong karya Sumantri (38), warga Desa Mojodeso, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, selama ini laku keras di berbagai daerah di Jawa Timur.

Ditemui di kediamannya Sumilah (37) istri Sumantri, menjelaskan bahwa berbagai aneka kerajinan topeng barong produksi suaminya laku di Malang, Blitar, Jombang dan Kediri.

“Suami saya menjual berbagai aneka topeng barong senilai Rp5 juta lebih setiap bulannya,” katanya, Minggu (08/01/2017).

Menurut dia, suaminya menjual ratusan berbagai aneka kerajinan topeng barong senilai Rp5 juta lebih ke Jombang, Kediri, Blitar dan Malang, sejak tiga hari lalu.

“Di empat daerah itu topeng barong dibeli pedagang penjual benda-benda kesenian,” ucapnya menambahkan.

Di Bojonegoro, menurut dia, pedagang yang menjual benda-benda kesenian juga mainan anak-anak bersedia menjual berbagai aneka topeng barong, tapi tidak langsung memberikan uang.

“Tapi banyak juga pembeli dari warga lokal yang datang langsung membeli topeng barong, karena untuk mainan anak-anak,” jelas dia.

Oleh karena itu, katanya, suaminya lebih senang menjual berbagai aneka topeng barong karyanya ke empat daerah itu. Selain menjual topeng barong, suaminya sekaligus mencari bahan kayu untuk topeng barong yaitu kayu dadap, sengon laut dan kayu randu.

“Di Bojonegoro ada pedagang yang bersedia menjual tapi uangnya menunggu kalau sudah laku. Kalau di luar daerah langsung memperoleh uang sehingga suami saya lebih senang menjual karyanya ke luar daerah,” tuturnya.

Di luar daerah, lanjut dia, suaminya menjual topeng barong “pentolan” Rp35.000-Rp100.000 per topeng. Topeng barong cetakan kucingan Rp35.000-Rp600.000 per topeng, sedangkan pecut Rp20.000-Rp100.000 per pecut, dan topeng barong kepala sapi Rp20.000-Rp500.000 per topeng.

“Berbagai aneka topeng barong yang dijual selama ini dimanfaatkan untuk kesenian,” ucapnya. (ag/detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *