Wujudkan Prinsip GCG, Jasa Marga Raih Penghargaan IICD

JakartaDetakpos– PT Jasa Marga (Persero) Tbk, meraih dua penghargaan dalam ajang _10th Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) Corporate Governance Conference and Award_ di Hotel Le Meridien, Jakarta, kemarin.

Kedua penghargaan tersebut adalah Top 50 Emiten Big Cap dan kategori Best Non Financial Sector.

Untuk Top 50 Emiten Big Cap Jasa Marga berhasil masuk dalam jajaran 10 terbaik.

Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal menerima langsung penghargaan Top 50 Emiten Big Cap, Sementara itu, _AVP Corporate Communications Jasa Marga Dwimawan Heru menjadi perwakilan Jasa Marga saat menerima penghargaan kategori Best Non Financial Sector.

Penghargaan kategori _Best Non Financial Sector_ diberikan untuk emiten-emiten sektor nonfinansial (nonfinancial sector) yang memiliki nilai tertinggi dalam melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).

Didirikan tahun 2000, IICD merupakan organisasi nirlaba yang bertujuan untuk melaksanakan internalisasi dan mendukung penerapan praktik GCG di Indonesia. Pada _Corporate Governance Award_ (CG Award) yang mengusung tema _“Bringing About CG Changes: Opportunities and Challenges for Directors”_ kali ini, penilaian dilakukan secara independen terhadap 200 perusahaan dengan market kapitalisasi terbesar _(big cap)_ dan menengah _(mid cap)_ oleh IICD. Metode penilaian yang digunakan ialah metodologi ASEAN CG Scorecard serta mempertimbangkan Return on Equity (ROE) emiten.

Penilaian IICD CG Award 2018 berdasarkan praktik CG terbaik di tahun 2017.

Penilaian tersebut merujuk pada prinsip-prinsip corporate governance yang dikeluarkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).

Penilaian tersebut berdasarkan prinsip OECD yang terbagi menjadi lima prinsip utama. Kelima prinsip itu adalah hak-hak pemegang saham (right of shareholders) perlakuan setara kepada pemegang saham (equitabel treatment of sharesholders) peran pemangku kepentingan (role of stakeholders) keterbukaan dan transparansi (disclosure and transparency) dan tanggung jawab dewan _(responsible of the boards).

Selain itu, dalam penilaiannya, IICD juga mempertimbangan kasus korupsi yang melibatkan emiten.

Menteri Keuangan Sri Mulyani yang hadir dalam _10th IICD Corporate Governance Conference and Award_ menyampaikan, penerapan CG dalam satu institusi atau lembaga bukanlah pekerjaan ‘satu malam’.

“Sama dengan membangun CG yang baik, maka membangun _competitiveness_ di ekonomi Indonesia dibutuhkan _policy_ konsisten selama berpuluh tahun. Inilah yang terus dibangun setahap demi setahap untuk perekonomian Indonesia akan semakin dan terus kuat,” katanya.

Untuk meningkatkan _competitiveness_ dan produktivitas, lanjutnya, elemen yang dibangun Pemerintah, yaitu infrastruktur, sumber daya manusia, dan institusi.

“Maka, kita juga memiliki harapan yang sama untuk sektor korporasi,” ia menekankan.(dib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *