BNPB Gelar Budaya Sadar Bencana di Garut

Garut – Detakpos – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar kegiatan budaya sadar bencana di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sebagai usaha meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menghadapi risiko berbagai bencana.

Ribuan warga mengikuti kegiatan pergelaran budaya sadar bencana dengan pertunjukkan berbagai kesenian di SDN Giriawas 03, Kampung Babakan Jolok, Desa Giriawas, Kecamatan Cikajang, Sabtu  (20/5).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Sutopo Purwo Nugroho, dalam release tertulis yang diterima detakpos di Bojonegoro, Minggu (21/5), mengatakan Garut merupakan daerah yang memiliki potensi bencana lengkap, mulai banjir, longsor, gunung api, gempabumi, kebakaran hutan dan sebagainya.

Oleh karena itu, katanya, masyarakat harus selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan menumbuhkan kesadaran bencana. Saat banjir bandang Garut pada 30/9/2016 yang menyebabkan 36 orang meninggal, 17 orang hilang dan ribuan rumah rusak telah menyadarkan kita pentingnya mitigasi bencana.

“Masyarakat harus terus diberi sosialisasi bencana,” ucapnya.

Melalui kesenian tradisional, dengan mudah masyarakat mendapatkan hiburan sekaligus edukasi bencana,” tambahnya.

Menurut dia, pendekatan seni dan kearifan lokal untuk meningkatkan Budaya Sadar Bencana, disesuaikan dengan kesenian daerahnya masing-masing dan sekaligus menggerakan ekonomi lokal seperti halnya pedagang.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin BNPB setiap tahunnya. Tahun ini kami akan menyelenggarakan di empat tempat, pertama di Garut ini, kemudian Blora, Purworejo dan Trenggalek” katanya.

Diharapkan dengan sosialisasi ini budaya sadar bencana meningkat di masyarakat. Kita masih sering mengabaikan aspek risiko bencana dalam kehidupan sehari-hari.

Bupati Garut, Rudi Gunawan dalam sambutan mengatakan, “Pemda dan masyarakat Garut menyampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan BNPB. Saat banjir bandang Garut pada 30/9/2016 yang menyebabkan 36 orang meninggal, 17 orang hilang dan ribuan rumah rusak telah menyadarkan kita pentingnya mitigasi bencana.

“Masyarakat harus terus diberi sosialisasi bencana,” katanya. (detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *