Jakarta–Detakpos-Film menjadi hiburan menarik bagi masyarakat dan anak Indonesia. Antusiasme masyarakat terhadap film sangat terlihat.
Namun, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto menilai film dengan penonton terbanyak umumnya film-film yang bernuansa dewasa dan remaja.
Tahuna yang 2016, ada 32 judul film dengan penonton 9.6 juta. Tahun 2017, ada 27 judul dengan penonton 15.3 juta. Tahun 2017, terdapat 15 film domestik terlaris, di antaranya ”Pengabdi Setan”, ”Ayat Ayat Cinta”, ”Surga yang Tak Dirindukan” dan lain lain.
Seiring dengan maraknya kasus pelanggaran anak di berbagai sektor, perlu inovasi karya karya film yang memberikan edukasi kepada publik, misalnya; pencegahan bullying, kekerasan, pornografi, kejahatan seksual, penyalahgunaan narkotika dan lain-lain.
Ekspektasi publik terhadap kehadiran film ini cukup tinggi. Satu sisi menghibur, di sisilain bermuatan edukasi perlindungan anak.
”Apalagi jumlah usia anak anak ini cukup besar, diperkirakan 87 juta. Kerentanan anak menjadi korban dari karya film yg bermuatan negatif cukup tinggi dan potensi anak menjadi pelaku dari pengaruh menonton film juga cukup besar,”kata Susanto (30/3).
Menurut Susanto, hal ini tantangan, sekaligus peluang bagi para pegiat dan industri perfilman. ”Maka, kepada semua pihak, baik artis, pegiat film, korporasi yang bergerak di dunia pefilman berharap Hari Perfilman Nasional Tahun 2018 ini, menjadi momentum untuk mewujudkan film ramah anak.(d2).