Jokowi Pun Sebarkan Pesan Damai Lewat Qasidah

/Abtahiyyat wabsalam Ansyuru ahlal kalam jainuddin yahtirom./

itulah sepenggal syair Deen Assalam yang dilantunkan Presiden Joko Widodo di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, semalam.

Presiden, seperti dilansir Liputan6.com, menutup Festival Bintang Vokalis Qasidah Tingkat Nasional Tahun 2018. Acara ini digelar Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (DPP Lasqi).
“sudah. Saya hanya hapal reff-nya. Seterusnya bapak ibu suaranya lebih bagus,” ucapnya disambut tawa peserta.

Jokowi lalu menerjemahkan arti dari lirik lagu Deen Assalam. Dia menyebut, lagu itu memberikan pesan damai dan menyebarkan ucapan yang baik.

“Kalau kita artikan tadi, abtahiyyat wabsalam, melalui perilaku mulia dan damai. Kemudian ansyuru ahlal kalam jainuddin yahtirom, sebarkanlah ucapan yang manis,” kata Presiden.

Presiden Jokowi menyatakan, Islam merupakan agama yang memiliki perhatian tinggi terhadap dunia kesenian, ilmu pengetahuan, dan sains. Hal itu ditandai dengan berkembangnya kesenian qasidah hingga saat ini.

“Dalam peradaban Islam, seni seperti qasidah dapat terus berkembang sampai saat ini dan memberikan semangat pada umat, mengingatkan kita yang terbaik, akhlakul karimah,” kata.

Melalui qasidah, menurut Jokowi, rasa optimis muncul dan tumbuh dalam hati umat Islam. Ia menilai, perkembangan qasidah juga terus mengikuti zaman.

Jokowi lalu mencontohkan qasidah dari masa ke masa. Di tahun 1970 sampai 1980, salah satu lagu qasidah yang paling populer adalah “Merdeka Membangun” yang digaungkan Nasida Ria.

Baru-baru ini qasidah menjadi idola generasi milenial. Grup musik Sabyan berhasil mencuri perhatian publik dengan lagu-lagu bersyair shalawat.

“Sabyan muncul sebagai grup qasidah yang milenial dan fenomenal. Saya lihat kemarin di YouTube, yang melihat hampir 174 juta. Sudah hampir sebanyak jumlah penduduk Indonesia,” kata Jokowi.

 Saking fenomenalnya, Jokowi sampai hafal judul lagu yang dipopulerkan Sabyan yaitu “Deen Assalam.

Festival Bintang Vokalis Qasidah berlangsung 27-29 November 2018. Perhelatan ini diikuti 27 DPW dari 34 DPW Lasqi provinsi di Indonesia dengan total 270 peserta. Masing-masing peserta berasal dari utusan dewan pimpinan daerah (DPD) kabupaten/kota seluruh Indonesia yang memperoleh rekomendasi DPW provinsi se-Indonesia.(dib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *