“Menggapai Surga” Novel Karya Sang Wartawan Yuleng

SurabayaDetakpos – “Menggapai Surga”. Itulah judul novel karya Yuleng Ben Tallar, yang menjadi perjalanan paling baru mantan Redaksi Harian Sore Surabaya Post, di Surabaya, Jawa Timur.

Novel setebal 308 halaman dengan setting di Madinah-Mekah mengisahkan perjuangan seorang anak mencari latar belakang kehidupannya.

“Buat saya yang pensiunan wartawan yang nggak bisa diam. Ini sangat menyenangkan (menulis novel),” kata dia dalam perbicangan dengan detakpos di Bojonegoro, Minggu (27/8/2017).

Ia mengibaratkan wartawan dan penulis fiksi seperti sisi mata uang. Wartawan menulis berdasarkan fakta, sedangkan novelis bisa fakta juga fiksi.

Tidak hanya itu  seorang novelis, bisa mengatur jalan cerita.”Namun agak sungkan dengan Allah, sebab kita “seolah” bisa mematikan seseorang,” ucapnya.

Mengenai karyanya terbaru novel Menggapai Surga, katanya, sebenarnya sudah rampung dikerjakan pada 2014. Namun, perjalanan novel untuk diterbitkan harus mengalami perjalanan yang berliku karena atas saran temannya diikutkan lomba novel.

Dari 209 naskah novel yang masuk ke panitia, untuk karyanya Menggapai Surga masuk 40 besar, juga dalam seleksi selanjutnya bahkan masuk 11 besar.

“Pas penentuan juara 1 (tunggal), “MS” ngga termasuk,” katanya.

Kala itu, sebagaimana dikatakan Yuleng, penerbit enggan menerbitkan dengan alasan terlalu tebal, sehingga karyanya itu terpaksa harus mengalami proses editing untuk mengurangi ketebalan novel dalam kurun waktu 2004-2017.

 “Setiap “ngedit”, aku selalu terharu dan “mbrebes mili” (menangis) terutama sama tokoh Marce Marconna. Itu sebab ngga jadi-jadi,” ucapnya.

Ia mengaku menerbitkan novelnya itu secara indie dengan memilih pemasaran secara online sekaligus sebagai usaha menyambung silahturahmi dengan kerabatnya. Berbeda kalau harus dipasarkan di toko baru harus menghadapi spekulasi tingkat penjualannya.

“Alhamdullilah saat ini ada sekitar 200 novel Menggapai Surga yang terjual. Harga novel Menggapai Surga secara online Rp85.000 per buku sudah termasuk ongkos kirim,” ucapnya menjelaskan.

Di lain pihak juga bisa dimanfaatkan untuk mencari masukan dari pembaca novelnya dan mengetahui pembacanya.”Ada yang fanatik, dan selalu minta kirim kalau ada yang baru,” ucapnya.

Peluncuran novel Menggapai Surga dilakukan di Surabaya dengan dihadiri Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang juga sebagai pembicara kunci dalam membahas novelnya itu.

“Pak Dahlan sebagai pembicara kunci memuji novel Menggapai Surga,” katanya menjelaskan.

Ia menambahkan novel Mengapai Surga merupakan novelnya yang kelima. Sebelum itu, ia sudah menulis novel dengan judul Ngaruawahia, Gadis Tiyingtali, Cinta Retro, dan “The Newsroom” (kompilasi). Selain itu juga menulis otobiografi Dr. Roem Soedoko, Prof. Dr. Koeshatono, Nana Tommy Masdjedi.
 

“Aku ngga tahu siapa tokoh yang selalu masuk ke perasaanku itu,” ujarnya.

Ringkasan novel Menggapai Surga yakni menceritakan tentang perjuangan seorang pemuda mencari latar belakang kehidupannya.

Ia membuntuti seorang gadis hingga Madinah-Mekah. Berpacarankah mereka? Orang lain bisa menilai begitu, namun keduanya sama sekali tak ke arah itu.

Kebersamaan di Tanah Suci menghasilkan sesuatu yang melebihi cinta. Pengorbangan keduanya tidaklah sia-sia. Seolah Allah SWT meridhoi pertemuan mereka, menuntun ke penemuan yang lebih besar lagi.”Saya bersyukur masih ada yang membaca karya saya,” ucapnya.  (*/d1/detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *