SDN 1 Kauman Bojonegoro Usung Prasasti Adan-Adan

Bojonegoro Detakpos – SDN1 Kauman di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, jawa Timur, mengusung tema “Prasasti Adan-Adan” dalam ajang karnaval untuk memeriahkan HUT ke-340 kabupaten setempat, Sabtu (7/10).

Di dalam spanduk yang diusung para peserta karnaval tertulis Prasasti Adan-Adan merupakan Prasasti Zaman Majapahit yang ditemukan di Desa Mayangrejo, Kecamatan Kalitidu, sebagai tanah perdikan dan Bojonegoro Bersatu Melangkah Maju.

“Dulu SDN saya,” kata seorang warga Bojonegoro Hartanto, yang sejak pagi antre di tepi jalan untuk melihat karnaval di depan Bank Jatim Bojonegoro.

Ia yang kelahiran Desa Kauman, Kecamatan Kota itu, kemudian kemudian mengunggah rombongan foto karnaval para siswa SDN I Kauman yang menjadi tempatnya belajar untuk dipamerkan dipamerkan di grup wa teman-temannya.

Dalam karnaval itu para siswa membawa tiruan lempengan Prasasti Adan-Adan yang berisi tulisan huruf Jawa Kuno yang dibuat Raden Wijaya terkait tanah perdikan. Dalam tulisan huruf Jawa kuno itu disebutkan karena jasanya seorang warga memperoleh kebebasan tanahnya tidak dikenai pajak.

Sampai saat ini Prasasti Adan-Adan berupa 10 lempengan tembaga (dari 17 lempengan tembaga) yang ditemukan di Desa Mayangrejo, Kecamatan Kalitidu, pada 1992 itu, tersimpan di Museum Tantular Surabaya. Disebut-sebut Prasasti Adan-Adan merupakan prasasti terlengkap dibandingkan temuan prasasti lainnya seperti Prasasti Kudadu (ada lempengan yang hilang) yang berhasil ditemukan tekait keberadaan Kerajaan Majapahit.

Tidak hanya itu, foto SDN Kauman I yang mengusung tema Prasasti Adan-Adan itu juga diunggah wartawan tempo di Bojonegoro Koko Sujatmiko di grup wa media Bojonegoro dan memperoleh pujian.

“Karnaval dengan mengusung tema Prasasti Adan-Adan ini layak menjadi juara,” kata seorang wartawan Bojonegoro Slamet mengomentari foto itu.

Di dalam karnaval untuk tingkat SD sampai SMP diikuti 32 peserta  dengan mengusung beragam tema mulai dari objek wisata,kekayaan alam dan mengusung ceritera lokal atau cerita mitos di daerah setempat.

Pawai Budaya ini menempuh jarak 8 kilometer dengan start di Jalan Mas Tumapel kemudian menuju Jalan Mastrip, MH.Thamrin, Panglima Sudirman, Jalan Teuku Umar, WR Supratman, Rajawali, Imam Bonjol dan finish AKBPM Soeroko.

Staf Ahli Bupati Bojonegoro Tedjo Sukmono dalam sambutannya mengatakan bahwa pawai budaya ini menjadi agenda rutin yang diselenggarakan setiap tahun . 

“Ini  menjadi salah satu bentuk pelestarian kearifan lokal. Budaya karakteristik Bojonegoro harus kita jaga dan kita lestarikan sebagai salah satu harta warisan bagi generasi mendatang,” kata dia menegaskan.

Tema pawai budaya menjunjung tinggi nilai budaya,sejarah,adat dan kearifan lokal dalam rangka menuju Bojonegoro bersatu melangkah maju. 

Dengan pawai budaya ini menjadikan keragaman yang berbhineka tunggal ika.
Pawai budaya tingkat SD dan SMP ini diberangkatkan oleh Asisten Ahli yang didampingi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Amir Syahid, Asisten III Setkab Bojonegoro, Yayan Rahman dan beberapa pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD).

Setiap peserta hanya diberi kesempatan untuk menampilkan kebolehan didepan undangan selama dua menit dan diwajibkan membawakan iringan musik langsung seperti gamelan, oklik dan tampilan drumband. Pada  8 Oktober juga digelar pawai budaya dijenjang SMA, Perguruan Tinggi, BUMN,BUMD dan Umum. (*/d1/detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *