Senapati Nusantara Gelar Sarasehan “Mbedah” Pusaka Metahun

BojonegoroDetakpos – Komunitas Senapati Nusantara akan menggelar sarasehan dengan tema “Mbedah Pusaka Metahun (Bupati Bojonegoro), dalam Festival Pusaka Nusantara yang diisi pameran seribuan benda pusaka di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (17/11).

“Seminar menampilkan nara sumber dari Komunitas Senapati Nusantara,” kata Kabag Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro Heru Sugiyarto.

Ia menyebutkan nara sumber yang akan tampil yaitu Gus Imam Mubaroq, Hidayat, Mamba Udin, dan Aldo Pamarzie. “Sarasehan terbuka untuk umum,” ucapnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bekerja sama dengan Komunitas Senapati Nusantara, dan Tosan Aji Lawewenang Bojonegoro menggelar Festival Pusaka Nusantara, sejak sehari lalu.

Dalam festival itu diikuti komunitas pecinta pusaka dari berbagai daerah di Tanah Air, mulai Bali, Banten, Sumatera, Lombok, Jakarta, Surabaya, juga Bojonegoro, termasuk komunitas kemaharan yang memamerkan pusaka yang bisa dibeli.

“Dalam Festival Pusaka Nusantara diikuti lebih dari 1.000 pusaka dari berbagai daerah di Tanah Air,” ucap Panitia Festival Pusaka Nusantara di Bojonegoro Ronggo Datan Bramantyo.

Peserta festival, selain dari Komunitas Senapati Nusantara yang datang dari berbagai daerah di Tanah Air, juga diikuti 430 desa/kelurahan di Bojonegoro yang masing-masing membawa berkisar 2-5 pusaka, antara lain, keris, tombak, juga pusaka yang lainnya.’

Jamasan di Kayangan Api
Kepala Bidang Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Taufik Amrullah menambahkan Komunitas Senapati Nusantara telah melakukan jamasan 341 pusaka dengan memanfaatkan air sumur Blekutuk di objek wisata Kayangan Api di Kecamatan Ngasem.

“Air sumur Blekutuk sangat bagus untuk mencuci pusaka,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Pakar geologi Universitas Pembangunan “Veteran” (UPNV) Yogyakarta Dr. Jatmika Setiawan yang menyatakan bahwa air sumur Blekutuk, memang sudah sejak zaman dulu dimanfaatkan jamasan oleh empu.

Secara geologi, lanjut dia, air sumur Blekutuk, bercampur dengan lumpur hasil pelapukan dari batuan yang mengandung besi serta bercampur gas dan minyak.

“Jadi bisa membuat keris menjadi bersih dan awet tidak keropos,” ucapnya menegaskan. (*/d1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *