Jakarta–Detakpos.com-Masyarakat pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan koperasi sangat senang terhadap keberpihakan dan upaya pemerintah menangani dampak pandemi Covid-19 yang sangat berdampak pada dua kelompoknya usaha tersebut.
Mereka juga senang dengan langkah kebijakan dan keberpihakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk memberikan bantuan koperasi dan UMKM yang totalnya mencapai Rp52,43 triliun.
Menurut Direktur eksekutive WARNA Institute, Rinjani Dwi Harini, bantuan untuk koperasi sangat bermanfaat karena sesuai dengan tekad Airlangga Hartarto selama ini yang menekankan agar koperasi di masa pandemi bisa bergerak secara produktif dan kreatif.
Hal itu agar bisa mempercepat pemulihan ekonomi dan bantuan untuk koperasi juga dinilainya sangat penting karena Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia juga mempengaruhi kinerja koperasi di Indonesia.
“Pandemi menyebabkan mayoritas koperasi di Indonesia mengalami guncangan likuiditas,”ujar Rinjani Dwi Harini di Jakarta, Jumat (6/8/2021).
Hampir 70% koperasi, khususnya koperasi simpan pinjam di masa pandemi mengalami gangguan. Hal tersebut dikarenakan adanya pengambilan simpanan anggota menjelang hari raya dan juga meningkatnya kredit macet (NPL) karena keuangan anggota terganggu.
Dikatakan, kontribusi koperasi terhadap produk domestik bruto (PDB) terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2021, kontribusi koperasi terhadap PDB sebesar 5,2% dan ditargetkan bisa menjadi 5,3% di tahun 2022
Sementara itu, ada kekhawatiran baru yang muncul karena masalah baru bagi koperasi di paruh kedua tahun ini. Hal ini mengingat ada kebijakan PPKM darurat yang bisa mempengaruhi aktivitas ekonomi masyarakat khususnya usaha yang dijalankan anggota
“Sepertinya komitmen Airlangga Hartarto untuk mengartikan perintah Presiden Jokowi agar memajukan koperasi dan UKM dengan membuat kebijakan ekonomi yang lebih berpihak kepada Koperasi dan UKM,”
Seperti di katakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pemerintah telah memberikan stimulus Rp 1,29 triliun kepada 100 koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi serta UMKM.
“Di masa pandemi saat ini, koperasi harus tetap bergerak secara produktif dan kreatif,”katanya.
Airlangganomic sangat konsisten untuk mengembangkan koperasi & UKM karena memiliki peran aktif dalam menaikkan taraf hidup masyarakat.
“Koperasi dijalankan atas asas kekeluargaan dan merupakan salah satu cara untuk menstabilkan ekonomi suatu negara. Koperasi memang tidak mencari untung besar tapi koperasi memberikan keuntungan bagi banyak anggotanya yang merupakan golongan menengah ke bawah,” tambah Rinjani Dwi Harini.
Dengan keberpihakan Airlangganomic membantu koperasi bukan saja membantu ekonomi masyarakat yang terpuruk akibat pandemi.
Membantu koperasi, katanya, merupakan upaya mendorong banyak anggota masyarakat untuk bangkit bersama-sama dan pemulihan ekonomi bisa lebih cepat
selain itu aliran Airlangganomic juga menilai perlunya pemikiran bahwa koperasi tidak hanya berskala kecil namun juga bisa berskala menengah atau besar.
Pemikiran ini penting untuk menumbuhkan semangat dan antusiasme pengusaha Koperasi kita, terutama bagi para pemuda-pemuda Indonesia yang saat ini sedang dan akan merintis usaha Koperasi. Diharapkan Koperasi mampu berperan penting bagi perekonomian nasional.
” Tindakan dan kebijakan Airlangganomic jelas sekali, Airlangga Hartarto mencoba mengaplikasikan Poltik Trisakti Soekarno, di mana ekonomi harus dikontekskan pada kondisi politik dan budaya masyarakat.
Artinya, ekonomi hanya akan mandiri ketika kondisi politik dan sosial-budaya suatu bangsa benar-benar terbebas dari campur tangan negara lain. Karena Soekarno hanya mengakui kemakmuran, bila diraih dengan kerja keras dan keringat sendiri. Demikian kata Rinjani Dwi Harini.(d/2).
Editor: A Adib