Hanya 7 Jam, Transaksi di Riau Tembus Rp 362 Miliar

PekanbaruDetakpos – Upaya memperluas perdagangan antar daerah terus dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Hari ini, Kamis (5/3/2020), Gubernur Khofifah Indar Parawansa memimpin kegiatan Misi Dagang Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Riau di Pekanbaru dengan membawa 98 pelaku usaha Jatim untuk melakukan business meeting dengan 168 pelaku usaha asal Riau.

Hingga Misi Dagang ditutup, tak kurang transaksi yang terjadi antara trader dengan buyer dari Jatim dan Riau selama tujuh jam menembus angka Rp 362 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa market perdagangan dalam negeri antar kedua daerah baik Jatim maupun Riau begitu besar.

“Kita mencoba mempertemukan trader dan buyer melalui Misi Dagang ini. Di Pekanbaru ini, menjadi kegiatan Misi Dagang kedua yang kami selenggarakan di tahun 2020. Kami berharap agar transaksi bisa terjadi secara berkelanjutan antara Jatim dan Riau,” kata Khofifah.

Disampaikan gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini, kondisi ekonomi dunia mulai adanya tradewar Amerika-Tiongkok, adanya coronavirus effect, membuat prediksi pertumbuhan ekonomi dunia, nasional, dan regional mengalami koreksi karena ada pengaruh pada ekspor dan impor. Sehingga butuh diantipasi agar pertumbuhan ekonomi lokal tidak mengalami pelemahan.

“Padahal di sisi lain kita ini punya captive market luar biasa di perdagangan dalam negeri. Maka kita menginisiasi mempertemukan trader dengan buyer. Seperti di Riau ini, mereka butuh apa dan kita bisa suplai apa begitu sebaliknya , itu yang kita matchkan,” kata Khofifah.

Memang saat ini Jatim banyak menyuplai daging sapi ke Riau, tapi menurut Khofifah ke depan bentuk business matching ini bukan hanya yang berhubungan dengan logistiknya saja. Melainkan bisa juga dalam bentuk pelatihan dan permberdayaan.

Misalnya ada peternak sapi Riau yang tertarik untuk membudidayakan sapinya supaya lebih masif, maka bisa bekerja sama dengan Jatim yang memiliki petugas inseminasi buatan dan pemeriksa kebuntingan serta didukung Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) milik Kementerian Pertanian di Singosari, Malang.(hms)

Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *