Bojonegoro –Detakpos.com– Selain ada Bendung Gerak, dan Jembatan Sosrodirlogo Wilayah Kecamatan Trucuk juga memiliki agrowisata kebun jambu kristal, lokasinya pun tak begitu jauh dari Kawasan Bendung Gerak cukup menengok ke arah timur bisa langsung melihat kebun jambu kristal.
Kebun jambu kristal memiliki potensi agrowisata yang sangat prospektif, namun di masa pandemi Covid-19 para petani jambu mengalami penurunan omset penjualan.
Salah satu pemilik kebun jambu kristal di Desa Padang Kecamatan Trucuk, Tata Trisnaning (23) menyampaikan, dalam kondisi saat ini penjualan sangat turun drastis dibandingkan sebelumnya, karena terkendala pandemi dan saat panen raya sulit untuk memasarkan.
“Dulu banyak pengunjung yang datang, namun saat ini harus dibantu berjualan melalui media online. Alhamdulilah banyak pembeli dari luar kota seperti Kabupaten Ngawi, kabupaten Rembang dan daerah Jawa Tengah lainya,” ucap Tata Trisnaning.
Perempuan kelahiran Desa Padang tersebut menyampaikanm, awal mula terjun ke pertanian karena melihat penjualan jambu kristal menurun, pihaknya langsung tergugah untuk membantu dan meneruskan pertanian yang sudah di buat oleh kedua orangtuanya, kemudian bergelut ke dunia pertanian hampir sekitar satu tahun ini.
“Meskipun ekonomi saat ini sedang dilanda krisis karena pandemi, tapi kami masih bisa bekerja dan menghasilkan. Saya senang hari ini dikunjungi Bapak Wakil Bupati Bojonegoro. Kedatangan beliau memberi arti yang sangat berharga buat kami para petani jambu kristal dan menambah semangat serta motivasi kami untuk terus berkarya dan berinovasi. Beliau sangat supportif terhadap masyarakat bawah seperti kami.”
Kebun dengan luas sekitar dua hektar ini, memiliki sekitar 300 pohon jambu kristal. Harga jambu kristal pun cukup stabil di pasaran berkisar harga 12.000-15.000/ Kg. setelah sukses menjual jambu kristal secara online, kini proses mengembangkan jambu kristal mega merah dan jambu kristal wijaya merah.
Pewarta: Jarwati
Editor: AAdib