Produksi Kentang di Sembalun Naik Dua Kali Lipat

Lombok Timur-Detakpos.com-Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota Produkai Kentang di Sembalun Naik Dua Kali Lipat Pupuk Indonesia menggelar panen raya kentang pada lahan demonstration plot (demplot) dengan luas total 3 hektare di Desa Sajan, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nuusa Tenggara Barat (NTB), Rabu, kemarin.

Demplot menggunakan NPK Petro Ningrat dan NPK Phonska Plus ini mampu meningkatkan produktivitas kentang hingga dua kali lipat.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan bahwa di masa wabah Covid-19 ini, peran sektor pertanian menjadi semakin penting dan strategis, sehingga kegiatan produksi pertanian harus semakin digenjot, terutama di daerah-daerah yang menjadi sentra pertanian.

“Salah satunya di Kecamatan Sembalun, dimana wilayah ini menjadi salah satu penghasil utama komoditas hortikultura, khususnya tanaman kentang, di Kabupaten Lombok Timur,” ujar Dwi Satriyo.

Menurutnya, Sembalun menjadi kawasan pertanian yang sangat potensial karena didukung agroklimat yang sesuai dan petani yang sudah berpengalaman. Bahkan, pemerintah memproyeksikan Kecamatan Sembalun sebagai sentra pengembangan produksi hortikultura kentang nasional, termasuk pembenihan.

Untuk itu, Petrokimia Gresik berkomitmen mendukung upaya tersebut dengan menjadikan Desa Sajan di Kecamatan Sembalun sebagai kampung percontohan lokasi demonstration plot menggunakan produk-produk komersil unggulan Petrokimia Gresik.

“Selain pupuk, kami juga bekerja sama dengan anak perusahaan Petrosida Gresik dan Petrokimia Kayaku untuk memberikan kawalan pengendalian hama agar hasilnya lebih optimal,” imbuh Dwi Satriyo.

Adapun rekomendasi pemupukan pada lahan demplot seluas 3 hektare ini dibagi dalam tiga formulasi untuk masing-masing satu hektare lahan. Dimana lahan pertama menggunakan 1 (satu) ton pupuk Petro Ningrat, lahan kedua 500 kilogram (kg) Petro Ningrat dan 500 kg Phonska Plus, dan lahan ketiga menggunakan 1 ton Phonska Plus. Serta ditambah pupuk hayati Petrobiofertil dan Sinar Bio untuk ketiga lahan tersebut.

Dengan formulasi pemupukan tersebut, secara vegetatif menunjukkan jumlah daun, kondisi ranting, tinggi tanaman, dan ketahanan yang bagus. Sedangkan dari sisi generatif jumlah rata-rata umbi yang dihasilkan mencapai 40 hingga 50 biji bibit kentang G2 untuk satu tanaman, meningkat dari kebiasaan petani setempat yang hanya menghasilkan 20 – 30 biji bibit kentang G2 untuk satu tanaman.

“ggenjot produktivitas tanaman, kentang yang dihasilkan juga berkualitas premium, sehinga tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, tapi sudah bisa masuk sebagai bahan baku di industri makanan.

“Ini yang dibutuhkan petani kentang, tidak hanya produktivitas tinggi, tapi kualitas yang premium. Apabila sudah masuk ke industri, petabi mempunyai jaringan pemasaran yang sudah terjaga,” ujarnya.(d/6).

Editor: A Adib

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *