Ironis, Setelah Dapat Arahan Presiden, Bupati Nganjuk Terjaring OTT

JakartaDetakpos-Ironis, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Nganjuk Taufiqurrahman dalam sebuah Operasi Tangkap Tangan (OTT), baru sehari mendapat peringatan dari Presiden Joko Widodo.

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah menyebut selain kepala daerah, KPK mengamankan 14 orang lainnya dalam OTT di dua daerah.nformasi rinci berapa yang diamankan dari daerah dan berapa dari Jakarta, disampaikan menyusul tapi totalnya sekitar 15 orang.

Diduga transaksi terjadi di daerah dan juga berlanjut di Jakarta. kata Febri di KPK, Rabu (25/10/2017). Dia mengatakan, KPK masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap 15 orang yang diciduk di dua daerah tersebut.

Sebelum menentukan siapa saja yang bakal jadi tersangka.”Kami tentu akan menggunakan semaksimal mungkin waktu sekitar 24 jam maksimal setelah proses IYA ini dilakukan sekitar siang hari ini,” tandasnya.

Taufiq ditangkap di jalan raya sekitar Hotel Borobudur Jakarta. Selain Taufiq, yang diamankan yakni istrinya, Ita Triwibawati. Diketahui, KPK sempat menetapkan Taufiqurrahman sebagai tersangka pada 6 Desember 2016 lalu.

Saat itu, Taufiqurrahman yang menjabat sebagai Bupati Nganjuk periode 2008-2013 dan 2013-2018 diduga terlibat dalam kasus di lima proyek yang terjadi pada 2009.

Penangkapan terhadap Taufiqurrahman ini menjadi ironi karena terjadi satu hari setelah Presiden Joko Widodo mengumpulkan seluruh kepala daerah di Istana Negara.

Dalam pertemuan itu, Jokowi mengingatkan agar kepala daerah tak main-main dalam menggunakan uang rakyat. Presiden Jokowi juga mengaku tidak dapat mencegah KPK melakukan OTT. Namun, Jokowi minta kepala daerah tidak takut dengan OTT bila memang tidak korupsi.(d2detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *