Jakarta–Detakpos-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjemput anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, EMS saat ikuti pesta ultah di kediaman Mensos Idrus Marham.
Selain EMS KPK tersebut, petugas KPK juga mengamankan delapan orang lain untuk diperiksa. “Yang bisa kami sampaikan saat ini, memang benar ada kegiatan tim penindakan di Jakarta sore kemarin. Sejauh ini, KPK mengamankan sembilan orang,” ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah.
Menurut Febri, delapan orang lain yang ikut diamankan terdiri dari staf ahli anggota DPR, sopir dan pihak swasta. Hal itu dilakukan setelah ada informasi dari masyarakat dan ditemukan bukti-bukti kuat bahwa telah terjadi transaksi antara swasta dan penyelenggara negara.
Lebih jauh Febri mengatakan, dalam kegiatan tersebut petugas KPK juga mengamankan uang Rp 500 juta yang diduga terkait dengan tugas AMS di Komisi VII DPR-RI.Pihak yang ditangkap akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Gedung KPK.
Rencananya, hari ini Sabtu (14/7/2018), KPK akan menggelar jumpa pers terkait penangkapan tersebut.
Politisi Partai Golkar Maman Abdurrahman membenarkan adanya penangkapan anggota DPR berinisial EMS oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.EMS ditangkap di rumah dinas Menteri Sosial Idrus Marham di Kompleks Widya Chandra, Jakarta.
Maman mengaku juga ikut berada di rumah Dinas Mensos ketika KPK membawa EMS. Ia menjelaskan, saat itu, Idrus tengah menggelar acara ulang tahun pertama anaknya.Acara itu dihadiri pejabat Kemensos, keluarga, dan kolega Idrus, termasuk EMS. Mamam mengatakan, EMS hadir sekitar pukul 14.00 WIB.
“Sekitar Pukul 15.00 WIB, datang Petugas KPK menemui EMS untuk ikut ke Kantor KPK untuk dimintai keterangan dengan menunjukkan Sprindik,” ujar Maman.“Sekitar pukul 15.15 WIB, EMS izin pergi bersama KPK,” tambah Maman.
Namun menekankan, tidak ada operasi tangkap tangan (OTT) di rumah dinas Mensos seperti informasi yang beredar.
Menurut dia, petugas KPK hanya menjemput EMS. “Sampai sekarang kita belum mengetahui terkait apa EMS dijemput oleh KPK. Untuk lebih jelasnya terkait kasus EMS kita bisa menunggu keterangan resmi dari KPK,” ujar Maman.
“Saya atas nama pribadi turut prihatin yang sedalam-dalamnya atas kejadian ini. Doa ku kepada ES untuk tetap kuat,” tambah Maman.(dib)