Jakarta–Detakpos-Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seharusnya memeriksa Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Selasa, 5 Juni 2018.
Namun cagub petahana itu mangkir dengan alasan sibuk mempersiapkan pemilihan.Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan Ganjar mengirimkan surat absen dan meminta penjadwalan ulang.
Ganjar Pranowo, terang Febri, berdalih tidak bisa hadir sebagai saksi lantaran tengah mempersiapkan pencalonanan dia pada Pilkada Jateng.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan, alasan Ganjar mangkir dari pemanggilan KPK terkait kasus Korupsi e-KTP sangat tidak masuk akal, jika alasannya karena sibuk persiapan Pilkada Jateng
”Sebenarnya KPK sudah bisa segera menetapkan Ganjar sebagai tersangka dengan dasar pengakuan Nazarudin Dan Setya Novanto tentang Ganjar yang menerima fee hingga 500 ribu dolar AS,”tulis Arief, Rabu (6/6).
Hal ini, menurut Arief, tidak lepas dari kesaksian dua orang di bawah sumpah pengadilan yang menyatakan keterlibatan Ganjar Pranowo yakni Muhammad Nazaruddin dan Setya Novanto.
”Keduanya menuding Ganjar yang saat itu menjabat sebagai wakil ketua Komisi II DPR menerima aliran suap,”ujar Arief.
Apalagi, lanjut dia, katanya Ganjar punya slogan Mboten Korupsi Mboten Ngapusi (Tidak Korupsi Dan Tidak Bohong), dalam Pilkada Jateng.
”Apalagi sudah pede banget menang dan merasa bersih dari kasus e-KTP, kok pake mangkir dipanggil sama KPK sih. Harusnya datang dong jangan alasan karena sibuk pilkada.”
Karena itu, menurut Arief, KPK seharusnya dalam minggu ini kembali memanggil Ganjar untuk dimintai keterangan dalam kasus e- KTP. ”Jika menolak, jemput paksa saja,”tutur dia.(dib)
