Polri Didesak Usut Pengunggah Percakapan Rini-Sofyan

JakartaDetakpos-Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu mendesak Polri untuk mengusut pengunggah video rekaman percakapan Dirut PLN  Sofyan Basir dengan Menteri BUMN Rini Soemarno, karena dinilai mendiskreditkan dan merugikan Pemerintah.

Sekretaris Jenderal FSP BUMN Bersatu Tri Sasono mengatakan, rekaman percakapan antara Menteri BUMN Dan Dirut PLN meyebar di Medsos. Padahal sebenarnya bukan membicarakan bagi bagi fee tapi dalam upaya kerja sama PLN dan Pertamina dengan pihak swasta.

Menurut Tri Sasono, Menteri BUMN dan Dirut PLN berupaya mendapatkan share kepemilikan lebih besar dalam proyek kerja sama dengan tujuan agar PLN dan Pertamina menjadi majority share holder dalam project kerja sama tersebut.

‘”Rekaman yang terpotong ini diduga sengaja dimodifikasi untuk mendiskreditkan Menteri BUMN seakan akan ada bagi bagi fee,”ujar Tri Sadono dalam rilisnya, kenarin.Kalau diamati pembicaraan ini dilakukan seputar 2016, ketika PT Pertamina tengah menjajaki tawaran kerja sama dengan PT Bumi Sarana Migas untuk membangun terminal energi  terpadu gas alam cair atau LNG di Bojonegara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Pembangunan kilang ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gas di Jawa Barat. Saat itu Pertamina, lanjut dia,  siap menjadi offtaker berusaha  mendapatkan saham pada kilang tersebut dan ditunjuk menjadi operator kilang. Pengalaman dalam mengelola kilang selama ini menjadi dasar kuat bagi Pertamina l.

Dalam Proyek Terminal Gas (Receiving Terminal LNG di Bojanegara) rencananya dibangun di Bojanegara akan menyalurkan Gas kesalah satu pembangkit Listrik PLN di Muara Tawar di mana Menteri BUMN meminta PLN untuk ikut serta juga sebagai pemegang saham dalam terminal Gas Bojanegara juga.

Dan proyek kerja sama pembangunan Terminal Pengelolaan Gas LNG  Bojanegara antara Pertamina dengan pihak PT BSM yang menggandeng pihak Tokyo Gas, Mitsui, sampai hari belum berjalan karena pihak di luar Pertamina dan PLN keberatan dengan permintaan saham majority oleh Pertamina dan BUMN.

”Jadi tidak benar rekaman pembicaraan  yang beredar antara Menteri BUMN Dan Dirut PLN  seakan akan bagi bagi Fee,”tuturnya. Karena itu Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu mendesak pihak kepolisian untuk menyelidiki dalang penyebar video rekaman tersebut yang bernada fitnah.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir juga membantah melakukan pembahasan tentang bagi-bagi fee dengan Menteri BUMN Rini Soemarno. “Itu bukan diskusi komisi, itu diskusi terkait dengan kepemilikan saham oleh PLN ketika melakukan kerja sama dengan perusahaan swasta,” kata Sofyan di Karanganyar, Jawa Tengah seperti dikutip dari Antara, Sabtu (28/4).

Sofyan pun meminta kepada semua pihak untuk mendengarkan rekaman pembicaraan tersebut secara utuh. Dia pun menduga ada ada pihak yang sengaja mempermainkan hal tersebut.Sofyan menjelaskan dalam percakapan tersebut, Rini selaku Menteri BUMN ingin agar PLN tidak hanya menjadi penonton dalam proyek regasifikasi yang direncanakan oleh Tokyo Gas, Mitsui, dan PT Bumi Sarana Migas, tetapi juga ikut dalam setiap bisnisnya.”Memang kami fokus pada program 35.000 megawatt, tetapi jangan potensi yang baik ditinggalkan,” ujarnya.(dib).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *