Setnov Sebut Banyak Nama Ingin Keringanan Dakwaan

JakartaDetakpos-Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuding terdakwa korupsi e-KTP Setya Novanto berusaha menjadi justice collaborator, sehingga menyebut banyak pihak untuk memperoleh status itu.

‘”Kami juga mengamati kecenderungan terdakwa dalam kasus tipikor menyebut sebanyak mungkin nama, demi menyandang status justice collaborator,”ujar dia, Kamis, (22/3).

Apa yang disampaikan Setya Novanto hari ini pun, lanjut Hasto diyakini sebagai bagian dari upaya mendapatkan status tersebut demi meringankan dakwaan.

Menurut Hasto, posisi politik PDI Perjuangan selama 10 tahun pemerintahan SBY saat itu berada di luar pemerintahan. Tidak ada representasi  menteri PDI Perjuangan di jajaran Kabinet Indonesia Bersatu selama 10 tahun. karena menjadi oposisi.

Di dalam beberapa keputusan strategis yang dilakukan melalui voting, praktis PDI Perjuangan selalu “dikalahkan”, misal penolakan impor beras, penolakan UU Penanaman Modal dan UU Free Trade Zone. Dengan demikian tidak ada posisi politik yang terlalu kuat terkait dengan kebijakan E-KTP sekalipun.

Konsepsi E-KTP yang disampaikan PDI Perjuangan sangatlah berbeda. Yang diusulan bukan pada pendekatan proyek, namun melalui pendekatan “integrasi data” antara data pajak, data BKKBN, data kependudukan dan hasil integrasi data divalidasi melalui sistem single identity number.

Sistem tersebut juga diintegrasikan dengan rumah sakit, puskesmas, hingga ke dokter kandungan dan bidan. Dengan demikian pada hari H, dan jam ketika sistem tsb diberlakukan, maka jika ada bayi yang lahir di wilayah NKRI, maka secara otomatis bayi itu akan mendapatkan kartu Single Identity Number.”Itulah konsepsi kami, yang bertolak belakang dengan konsepsi Pemerintah.”

PDI Perjuangan berpendapat bahwa Mendagri saat Itu, Gamawan Fauzi harus memberikan jawaban secara gamblang terkait akar persoalan korupsi e-KTP.

“Itu bagian tanggung jawab moral politik kepada rakyat. Mengapa? Sebab pemerintahan tsb pada awal kampanyenya menjanjikan “katakan tidak ada korupsi”, dan hasilnya begitu banyak kasus korupsi yang terjadi, tentu rakyatlah yg akan menilai akar dari persoalan korupsi tsb, termasuk E-KTP.

”Saat ini ada upaya yang mencoba membawa persoalan tersebut sebagai bagian dari tanggung jawab PDI Perjuangan.

“Kami bukan dalam posisi designer, kami bukan penguasa. Dengan demikian atas apa yang disebutkan oleh Bapak Setnov, kami pastikan tidak benar, dan kami siap diaudit terkait hal tersebut.”(d2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *