Jakarta– Detakpos- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) sebagai tersangka.
Ketua Umum Partai Golkar itu diduga terlibat dalam korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP). “KPK menetapkan saudara SN anggota DPR periode 2009-2014 sebagai tersangka,” ujar Ketua KPK Agus Rahardjo di Gedung KPK Jakarta, Senin (17/7/2).
Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio mengatakan, ini membuktikan KPK serius memberantas korupsi. Begitu juga Presiden Joko Widodo menunjukkan sikap independen dalam memberantas korupsi.
” Ini bagus bagi KPK, bagus juga buat Jokowi. Mampu menunjukkan taji dan independen dalam memberantas korupsi,” ungkap Hendri dihubungi Senin, (17/7) malam.
Apakah suara Golkar akan terpuruk. ” Saya rasa tidak”, ungkap dia.
Ada alasannya, lanjut dia, Golkar adalah partai yang tidak memiliki figur sentral sehingga tidak mengganggu suara loyalist. Selain itu Golkar sudah jauh hari mengusung Jokowi sebagai capres.
Oleh karena itu dengan sistem serentak di 2018, selama elektabilitas Jokowi tidak melorot, Golkar aman.
Dikatakan, Golkar mempunyai banyak tokoh untuk mengambil alih kendali partai. Ada Àirlangga Hartarto, Azis, Jusuf Kalla, bahkan Ade Komarudin yang menempati urutan kedua saat pemilihan Ketua Golkar di Bali lalu.
Ketua LBH Jakarta Nelson Simamora mengatakan, ini lagi-lagi membuktikan bahwa praktik korupsi terjadi di hampir seluruh pucuk pimpinan lembaga negara. Setelah MK, DPD, MA, kini DPR.(d2detakpos)
