Bandara Palu Ditutup, Dampak Gempa Donggala

Palu – Detakpos – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara  mengecek seluruh bandara di wilayah Sulawesi Tengah pasca gempa bumi 7,7 SR mengguncang wilayah tersebut.

Pukul 17.02 WIB gempa bumi berkekuatan 7,7 skala richter mengguncang wilayah Sulawesi Tengah dengan kedalaman 10 km yang bersumber dari 80 km sebelah barat laut kota Palu (sumber:BMKG).

“Gempa tersebut berdampak pada operasional penerbangan di Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu,” kata

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Pramintohadi Sukarno dalam release, Sabtu (29/9).

Ia menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk mengecek fasilitas transportasi udara yang terdampak gempa, baik di Sulawesi Tengah, Gorontalo, maupun daerah sekitarnya.

“Saya telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran baik di Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu, Gorontalo dan bandara-bandara sekitar untuk bergerak cepat mengecek seluruh fasilitas maupun kegiatan operasional penerbangan di sana dan semoga tidak ada kerusakan berat dan operasional penerbangan berjalan dengan normal,” kata dia menjelaskan.

Ia mengaku telah mendapatkan laporan bahwa Aerodrome Control Tower di Bandara SIS Al-Jufri retak dan rusak. Untuk sementara operasional di Bandara ini ditutup sejak sore ini sampai dengan 24 jam kedepan.

“Sesuai Notam Nomor H0737/18 Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup dari 28 September 2018 pukul 19.26 WITA sampai dengan estimasi 29 September 2018 pukul 19.20 WITA karena terdampak gempa bumi,” katanya.

Selain Bandara Palu, saya juga telah menerima laporan dari Kepala Bandara lain di sekitarnya seperti Bandara Jalaluddin di Gorontalo, Bandara Lagaligo Bua di Palopo, Bandara Andi Jemma Masamba di Luwu Utara, Bandara Kasiguncu di Poso dan Bandara Tanjung Api Ampana Tojo Una-una, semuanya dalam keadaan aman.

“Fasilitas Bandara di beberapa bandara sekitar baik sisi udara maupun sisi darat dalam keadaan baik dan dapat beroperasi normal”, ungkap Pramintohadi.

Meskipun demikian, Pramintohadi memerintahkan kepada jajarannya pada Unit Pelaksana Teknis Ditjen Hubud untuk menigkatkan koordinasi dengan pihak terkait dalam pengecekan fasilitas transportasi udara agar tidak ada informasi yang terlewat.

Pramintohadi juga meminta kepada seluruh stakeholder penerbangan di Palu dan daerah lain yang terhubung untuk tetap memaksimalkan pelayanan kepada penumpang.

Pelayanan penumpang di bandara harus tetap memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan sesuai aturan penerbangan sipil internasional dan nasional.

“Saya juga memerintahkan agar dalam mengecek fasilitas bandara kita selalu berkoordinasi dengan stakeholder terkait agar dapat saling memberi informasi yang fix dan tidak ada yang info yang terlewat dan tetap perhatikan aspek keamanan dan kenyamanan dalam pelayanan kepada penumpang,” kata dia.

Dari data yang diperoleh menyebutkan kondisi Fasilitas dan Peralatan Bandar Udara dan navigasi penerbangan pasca gempa donggala:

1. Bandara Andi Jemma-Masamba: Normal

2. Bandara Lagaligo-Bua: Normal

3. Bandara Rampi: Normal

4. Bandara Bone: Normal

5. Bandara Tanjung Api-Ampana: Normal
6. Bandara Pongtiku-Tana Toraja: Normal

7. Bandara Haluoleo-Kendari: Normal

8. Bandara Kasiguncu-Poso: Normal

9. Bandara Pogogul-Buol: Normal

10. Bandara Sultan Bantilan- Toli Toli: Normal

11.Bandara Syukuran Aminuddin Amir: Normal
(*/d1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *