Corona Mewabah, Muktamar Parmusi Pun Ditunda

JakartaDetakpos-Terkait merebaknya virus Corona (Covid-19), pelaksanaan Muktamar IV Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) ditunda hingga waktu yang ditentukan kemudian.

Sesuai hasil rapat PHP ke 45 yang diselenggarakan pada hari sabtu 21 Maret 2020, setelah menyimak dinamika dan perkembangan akibat peyebaran virus corona secara massif serta berbagai masukan semua pihak. Demikian Ketua Umum PP Parmusi Drs. H. Usamah Hisyam

Pertama, seruan tertulis Gubernur DKI Jakarta nomor 4 Tahun 2020 tanggal 18 Maret 2020, untuk menunda seluruh kegiatan terkait dengan pengumpulan masa.

Kedua, sampai dengan Jum’at tanggal 20 Maret 2020 Mabes Polri belum merespons surat pemberitahuan yang telah dikirimkan sejak 05 Februari 2020.

Ketiga, Pembatalan kehadiran Wakil Presiden RI untuk membuka Muktamar IV . Keempat, Jawaban ketidakhadiran Menteri Pertanian RI dan Kapolri RI sebagai Narasumber Muktamar IV.

Kelima, saran Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana / Ketua Gugus
Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo

Keenam, dari hasil registrasi peserta Muktamar IV yang dilakukan oleh Tim Sekretariat / Registrasi terdapat jumlah peserta yang siap hadir dalam Muktamar IV sebagai berikut : Wilayah berjumlah 15 PW dari 26 PW yang ber SK dan telah Murswil serta • Daerah berjumlah 119 PD dari 265 PD yang ber SK.
Ketujuh, masukan dari PW dan PD PARMUS serta peserta rapat terkait efisiensi dan optimalisasi penyelenggaraan Muktamar IV dengan analisa konstitusi PARMUSI.

Untuk membahas persoalan poin poin di atas PP Parmusi akan menyelenggarakan Mukernas Ke-6 dalam waktu dekat dengan menggunakan teleconference.

Diakui, realitas virus corona ini merupakan ujian bagi umat dan harus dijadikan pembelajaran terbaik bagi Parmusi untuk melaksanakan dakwah Ilallah sebaikbaiknya.

Oleh karena itu PP Parmusi meminta kepada seluruh kader terutama dai Parmusi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar dalam menghadapi wabah ini, lebih meningkatkan iman dan taqwa, senantiasa berdoa dan dzikir serta bertawakkal kepada Allah. (d/2).

A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *