Disiapkan 2.000 Kg Bahan Semai untuk Isi Waduk Sutami

MalangDetakpos-Jawa Timur mulai terapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), di daerah aliran Sungai Brantas Hulu untuk pengisian waduk Ir Sutami.

“Kondisi waduk sudah cukup kering mengingat musim kemarau 2019 cukup panjang, bahkan di wilayah Kota Malang sudah tercatat daerah kekeringan ekstrem, dengan hari tanpa hujan lebih dari 60 hari,” ujar Tri Handoko Seto, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca- BPPT di Malang, Rabu , kemarin.

Kegiatan TMC di DAS Brantas Hulu di penghujung tahun ini, kata Tri Handoko Seto, merupakan kelima kalinya setelah sebelumnya dilaksanakan TMC pada sekitar 1998, 2007, 2012, dan 2013. “Himbauan untuk para pengelola waduk untuk memperkuat prediksi cuaca untuk rencana operasi dan optimalisasi produksi. Karena fungsi waduk sangat strategis untuk PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), pertanian dan industri,” tegasnya.

Kapasitas produksi listrik waduk Ir. Sutami saat ini tercatat mencapai 105 MW
Dalam operasi TMC kali ini, BBTMC-BPPT mengerahkan pesawat CASA 212-200 dengan nomor resgiterasi A-2101 milik BPPT yang dalam pengoperasiannya didukung Skuadron 4 TNI AU Abdulrachman Saleh Malang.

Sekitar 2.000 kg bahan semai (NaCL) telah disiapkan di Posko TMC DAS Brantas yang dupusatkan di area perkantoran Skuadron Udara 4 di Lapangan Udara Abdulrachman Saleh, Malang.

Untuk membantu pengamatan cuaca dan kondisi awan di wilayah target ditempatkan personil di dua lokasi Pos Pengamatan Meteorologi (Posmet), yang berada di wilayah Batu dan Turen.

“Hasil pengamatan cuaca dan potensi awan hujan akan dilaporkan setiap saat oleh petugas di Posmet kepada Tim Pelaksana di Pos Komando (Posko), untuk dianalisis dan dijadikan sebagai masukan guna menentukan strategi pelaksanaan penyemaian awan setiap harinya,” ujar Faisal Sunarto, Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT Posko TMC DAS Brantas.

Dalam mengukur keberhasilan kegiatan TMC, kata Faisal Sunarto, akan dilakukan monitoring hujan dan hidrologi waduk di daerah target oleh Tim Monitoring dan Evaluasi. “Diharapkan dengan potensi curah hujan yang semakin meningkat pada bulan November 2019 maka dalam 20 hari kegiatan dapat membantu meningkatkan inflow sehingga mempercepat kapasitas Waduk Ir. Sutami kembali normal,” ujarnya.

DAS Brantas Hulu merupakan salah satu DAS di Jawa Timur dengan luas mencapai 3.761 km2. Wilayah aliran sungai Brantas Hulu dikelilingi oleh pegunungan, di Barat Gunung Arjuno dan Gunung Kawi, di sisi Timur dibatasi oleh Gunung Semeru dan Gunung Bromo.
“ Wilayah DAS Brantas yang dikellilingi pegunungan dan dalam musim peralihan menuju musim kemarau maka pertumbuhan awan diperkirakan sangat cepat.  Sehingga pengamatan harus dilakukan secara intens dan seksama agar kesempatan penerbangan dan penyemaian bisa dilaksanakan secara optimal,” papar Tri Handoko Seto.

Humas: BPPT Malang
Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *