DPR RI PAN Bambang Ikut Distribusikan Air, Warga Bojonegoro Butuh Tandon

BojonegoroDetakpos – Anggota DPR RI Fraksi PAN Ir. Drs. Bambang Budi Susanto, MM., yang ikut melakukan pendistribusian air bersih di Bojonegoro, Jawa Timur, mengatakan warga membutuhkan tandon air sebagai persediaan selama musim kemarau.

“Warga yang kesulitan air bersih karena desanya mengalami kekeringan membutuhkan tandon air yang bisa dimanfaatkan saat kemarau dengan cara mengambil air dari embung,” kata dia di Bojonegoro, Sabtu (20/10).

Ia yang datang mendistribusikan langsung air bersih di Desa Nganti, Kecamatan Ngraho, memperoleh data bahwa permasalahan yang dibutuhkan warga tandon air untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Di desa dengan jumlah penduduk 2.285 kepala keluarga (KK)/ sekitar 7.000 jiwa terdapat satu embung, tapi saat ini airnya sudah mengering.

“Saya datang ke lokasi embung. Saat ini airnya sudah mengering,” ujarnya.

Namun, kata dia, sebelumnya warga di desa setempat juga pernah memperoleh pasokan air bersih dari kepolisian resor (polres).

Selain mendistribuskan air bersih di Desa Nganti, menurut Ir. Drs. Bambang Budi Susanto, MM., yang juga Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) IX Jawa Timur (Bojonegoro-Tuban), juga mendistribusikan air bersih kepada warga di Desa Nggeneng, juga di Kecamatan Ngraho.

“Di Desa Nggeneng ada sekitar 3.000 jiwa,” ucapnya.

Pendistribusian Air Bersih di Bojonegoro. (Istimewa)

Pihaknya mendistribusikan air bersih dua tangki (8.000 liter per tangki) kepada warga di Desa Nganti dan Nggeneng, Kecamatan Ngraho, yang kesulitan air bersih.

“Tangki air belum datang warga sudah mengantrekan tempat penampungan air,” ujarnya.

Dengan demikian, kata dia, kalau ada tandon air, juga kapasitas embung daya tampungnya ditingkatkan mampu air di embung bisa disedot ditampung di tandon dimanfaatkan pada musim kemarau.

“Penjelasan perangkat desa setempat warga untuk memperoleh air bersih ada yang harus membeli air Rp10.000 per gentong, dari penjual air bersih,” kata dia menjelaskan.

Embung di Bojonegoro. (istimewa)

Dari hasil pemantauan yang dilakukan, lanjut Bambang yang juga Anggota DPR RI Komisi VIII, warga di dua desa itu, lokasinya di tengah kawasan hutan jati, sehingga jarang memperoleh pasokan air bersih secara rutin pada musim kemarau.

“Di Bojonegoro banyak desa yang lokasinya di kawasan hutan jati yang daerahnya selalu mengalami kekeringan pada musim kemarau. Pemecahannya yaitu tadi harus dibangun tandon air yang bisa dimanfaatkan untuk menampung air, selain meningkatkan kapasitas daya tampung embung,” kata dia menegaskan.

Data di BPBD menyebutkan BPBD sudah mendistribusikan kepada warga yang kesulitan air bersih sebanyak 299 tangki air.

Di daerah setempat tercatat sebanyak 114 dusun di 71 desa yang tersebar di 17 kecamatan dilanda kekeringan, yang mengakibatkan warga kesulitan air bersih.

“Desa yang mengalami kekeringan masih akan bertambah. BPBD akan menghentikan pendistribusian air bersih akhir Oktober,” kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *