Integrasikan Prinsip Ramah Anak.

Jakarta-Detakpos-Hidup di era digital tidak selamanya positif untuk generasi. Kerentanan anak terpapar dampak negatif sangat tinggi.

Tentu, harapan terbesar untuk menyelamatkan anak, terletak pada kualitas pengasuhan dan kualitas pendidikan.

Konsekuensinya, sekolah dewasa ini tak boleh biasa- biasa saja, harus melakukan inovasi sistem agar mampu menjadi jawaban atas persoalan yang ada.

Tak sedikit anak yang cerdas, namun karakter kesantunannya lemah. Tak sedikit generasi kita yang cerdas, namun etos juangnya terbatas.

Tak sedikit generasi kita yang serba kecukupan, terfasilitasi dalam segala hal, namun cenderung instan.

Ini merupakan tantangan berat sekaligus peluang, bagaimana membangun sistem pendidikan yang mampu menjawab ragam masalah tersebut.

Hal itulah yang membangkitkan Susanto, secara mandiri terpanggil untuk mendirikan sekolah dengan sistem dan model yang memiliki diferensiasi.

Susanto saat ini menjadi sebagai Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPAI) sekaligus Pengurus Komisi Pendidikan dan Kaderisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, merupakan lulusan Program Doktor Universitas Negeri Jakarta.

Deretan prestasi telah didapat. Terakhir mendapatkan penghargaan dari Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 2016 sebagai penulis artikel terkait pendidikan terbaik tingkat nasional.

Sejak tahun 2013, Susanto mendirikan Sekolah Karakter Genius Islamic School di Cilodong Depok Jawa Barat.

Berawal dari jenjang Preschool dan Kindergarten selanjutnya atas animo masyarakat yang begitu tinggi akhirnya membuka jenjang Primary School.

Kurikulum didesain secara integratif antara National Curriculum, Islamic Values, Tahfid Al-Qur’an dan Cambridge Curriculum.

Proses pembelajaran menggunakan pendekatan holistik berbasis karakter dan mengintegrasikan prinsip-prinsip sekolah ramah anak.

“Inilah yang membuat, para orangtua dari berbagai kelurahan dan Kecamatan di Depok tertarik untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.

Sekolah ini tak jauh dari Jl Raya Bogor, KM 37.7 tepatnya Jl SMP Segar – Bawah Masjid Al-Ikhlas RT 05 RW 01, Sidamukti Cilodong Depok. Sekitar 500 meter dari jalan raya, orangtua sudah menemukan lokasi sekolah dimaksud.

Kehadiran model sekolah tersebut, mendapatkan respon positif dari berbagai tokoh. Tahun 2013, Prof Meutia Hatta Swasono yang saat itu menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Pendidikan juga hadir dalam acara sharing session bersama orangtua siswa terkait penguatan karakter anak usia dini.

Selanjutnya, tanggal 18 Juli 2018 dalam acara Seminar Nasional, para tokoh juga hadir, Jend. (Purn) Agum Gumelar, Dewan Pertimbangan Presiden, Hanif Dakhiri, Menteri Ketenagakerjaan RI, Dr. Arien Budiman, M.Pd Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Karakter, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, KH. Dr. Mohammad Idris, MA.  Wali Kota Depok, Alya Nurshabrina, Miss Indonesia Tahun 2018.

Bukan itu saja, tanggal 4 September 2018 Para Diplomat dan Ahli Pendidikan dari Kedutaan Australia juga berkunjung ke Sekolah Karakter Genius Islamic School Depok untuk sharing dengan para guru terutama terkait best practice pola pengembangan karakter anak yang dikembangkan.

Menurut Susanto, apa yang dikembangkan ini semata-mata untuk menjawab kebutuhan generasi saat ini.

Menurutnya, abad ini memerlukan insan cerdas sekaligus religius, kreatif, kritis, problem solver, mandiri, beretos kerja tinggi, adaptif serta berani mencoba dan menciptakan inovasi-inovasi baru sesuai tahapan usianya.(dib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *