Jangan Cemas Hadapi Gempa dan Tsunami di Selatam Jawa

JakartaDetakpos-Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG
Dr. Daryono mengklarifikasi terkait potensi gempa di Selatan Jawa.

“Jawaban saya, kita harus jujur mengakui dan menerima kenyataan, wilayah kita memang rawan gempa dan tsunami,”unglap Daryono dalam rilisnya, Senin (22/7).

Khususnya wilayah selatan Jawa, keberadaan zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia merupakan generator gempa kuat sehingga wajar jika wilayah selatan Jawa merupakan kawasan rawan gempa dan tsunami.

“Wilayah Samudra Hindia selatan Jawa sudah sering kali terjadi gempa besar dengan kekuatan di atas M=7,0.”

Sejarah mencatat daftar gempa besar seperti gempa Samudra Hindia tahun 1863, 1867, 1871, 1896, 1903, 1923, 1937, 1945,1958, 1962, 1967, 1979, 1980, 1981, 1994, dan 2006.

Sementara itu tsunami Selatan Jawa juga pernah terjadi pada tahun 1840, 1859, 1921, 1994, dan 2006.

“Ini bukti bahwa informasi potensi bahaya gempa yang disampaikan para ahli adalah benar bukanlah berita bohong,”tegasnya.

Besarnya magnitudo gempa yang disampaikan para pakar adalah potensi bukan prediksi, sehingga kapan terjadinya tidak ada satu pun orang yang tahu.

Untuk itu, menurutnya, dalam ketidakpastian kapan terjadinya, perlu upaya mitigasi struktural dan non struktural nyata dengan cara membangun bangunan aman gempa, melakukan penataan tata ruang pantai yang aman dari tsunami, serta membangun kapasitas masyarakat terkait cara selamat saat terjadi gempa dan tsunami.

“Inilah risiko tinggal dan menumpang hidup di pertemuan batas lempeng. Sehingga mau tidak mau, suka tidak suka inilah risiko yang harus kita hadapi.”

Dikatakan, tidak perlu cemas dan takut. Semua informasi potensi gempa dan tsunami harus direspons dengan langkah nyata melaui cara memperkuat mitigasi.

“Dengan mewujudkan semua langkah mitigasi maka kita dapat meminimalkan dampak, sehingga kita tetap dapat hidup dengan selamat, aman, dan nyaman di daerah rawan gempa.”

Peristiwa gempa bumi dan tsunami adalah keniscayaan di wilayah Indonesia, yang penting dan harus dibangun adalah mitigasinya, kesiapsiagaannya, kapasitas stakeholder dan masyarakatnya, maupun infrastruktur untuk menghadapi gempa dan tsunami yang mungkin terjadi.(d/5)

Editor : A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *