Yogyakarta – Detakpos.com – PPSDM Regional Bandung telah melaksanakan studi lapangan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan Ke-2 PNBP Tahun 2024 di Pemerintah Kota Yogyakarta.
Kegiatan yang berlangsung di aula gedung Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tersebut, diawali dengan acara penerimaan Kepala PPSDM Kemendagri Regional Bandung Indra Maulana Syamsul Arief mewakili Kepala BPSDM Kemendagri Sugeng Hariyono oleh Walikota Yogyakarta yang dalam hal ini diwakili Kepala BKPSDM, Dedi Budiono juga dihadiri sejumlah pejabat dan narasumber antara lain Kepala DPMPTSP. Kepala DPUPKP, Direktur RSUD serta Mantri Pamong Praja Kemantrem Umbulharjo serta sejumlah jajaran lainnya.
Selaku ketua rombongan, Indra menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya pada pemerintah kota Yogyakarta yang telah menerima dan memfasilitasi peserta dengan baik.
Dalam sambutannya, Ia mengutarakan maksud dan tujuan dari stula tersebut, yakni untuk menggali strategi keberhasilan pemko Yogya dalam mengimplementasikan tata kelola dan manajemen kinerja organisasi hingga berhasil meraih penghargaan Inovative Government Award (IGA) Tahun 2023 untuk program dan inovasi antara lain: Jogja Smart Service (JSS), Uji Kualitas Air dengan Laboratory Information Management System (LIMS), Jogja Konsolidasi Data (Jogja Solid), Sistem Monitoring dan Evaluasi (SIMONEVA), Sistem Pelayanan Praktis Pedagang Pasar (SIMPATIK PASAR), Pengawasan Pajak Daerah (WASPADA), serta Dodolan Kampung.
Lebih lanjut Kepala PPSDM mengatakan bahwa “Yogya adalah kota sejuta kenangan”. Setiap orang yang pernah berkunjung ke kota ini memiliki kenangan tersendiri baik segi wisata alam, wisata budaya dan wisata kuliner.
Hal itulah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dalam maupun luar negeri untuk selalu ingin kembali berkunjung ke yogya. Hal tersebut menjadi satu keuntungan bagi pemerintah kota dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan meningkatkan pendapatan masyarakatnya terutama UMKM.
“Saya melihat, kota yogya telah berhasil mengelola potensi sumber daya yang ada melalui suatu sistem layanan yang terintegrasi dalam proses pelayanan publik sehingga orang yang datang ke kota ini akan mendapatkan kemudahan baik dari segi informasi maupun pelayanan,” ujar Indra.
Dengan banyaknya spot wisata, kuliner, dodolan yang tersebar hampir diseluruh kota sudah sepatutnya wisatawan yang datang bisa mengakses informasi dengan mudah baik itu lokasi, transportasi, akses ke tempat tersebut sehingga daya beli wisatawan diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarkat terutama usaha kecil menengah.
Dalam menjawab tantangan era revolusi 5.0, kita dapat mengadopsi apa yang sudah diterapkan di Yogya. Membuat suatu layanan yang terkoneksi dalam satu sistem dibangun dengan komitmen yang sangat kuat. Sehingga proses penyelesaian masalah dapat diambil dengan cepat based on data.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi leason learn bagi para peserta agar dapat meng improve berbagai inovasi yang telah diterapkan untuk memperkaya literatur data dalam penyusunan laporan aksi perubahan dan lebihlanjut diimpelementasikan di daerahnya,” tambah Indra.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 10 s.d. 13 Juni 2024 ini, merupakan salah satu sequence pembelajaran dalam pelatihan kepemimpinan administrator.(Hms)