Konyol, Bom WP Dijadikan Propaganda Sparatis di Nduga

JayapuraDetakpos-Kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Papua memjadikan propaganda yang konyol tetang penggunaan senjata Bom Phosphor.

Demikian rilis Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi menanggapi munculnya propaganda pihak KKSB Papua, Sabtu (22/13).

Senjata itu, menurut Kapendam, nama kerennya sering di sebut WP (White Phosphorus) atau lebih keren lagi disebut Willy Pete (WP)

Tujuan utama, lanjur dia, penggunaan WP ini untuk pembakaran lokasi musuh atau pengahancuran daerah.

“Ini adalah senjata kimia pembunuh massal,”tulis dia.

Cara penggunaanya, menurutnya, ditembakkan menggunakan senjata Meriam Artileri Berat dari jarak puluhan sampai ratusan kilo meter, bahkan bisa antar pulau, atau dibawa oleh pesawat tempur jenis pengebom.

“Tidak mungkin bisa diangkut menggunakan Hellycopter angkut apalagi hanya dibawa oleh Prajurit Infanteri.”

Kapendam menegaskan, TNI tidak pernah dan tidak akan mau memiliki, apalagi menggunakan senjata kimia pembunuh massal, termasuk Bom Phosphor.

“Apalagi di Papua kami tidak memiliki senjata Artileri dan tidak memiliki pesawat tempur,”jelasnya.

Dikatakan, karena sifatnya membunuh secara massal dan ditembakkan menggunakan senjata Meriam Artileri atau dengan pesawat tempur pengebom, maka tidak mungkin ditembakkan pada lokasi atau daerah yang ada pasukan dan kawan sendiri.

“Karena seluruh mahluk hidup yang ada di area dampak bom pasti mati atau paling tidak luka berat dan cacat seumur hidup.”tambah dia.

“Nyatanya pasukan TNI-Polri di Nduga sampai sekarang sehat- sehat saja tidak ada yang kena phosphor.”ungkap dia.

Dijelaskan, Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI yang ada di Papua hanya pesawat Helly Angkut jenis Bell, Bolco dan MI -17. Tidak ada peswat serbu apalagi pengebom.

Kapendam menjelaskan, apabila benar TNI menggunakan Bom Phosphor maka paling tidak seluruh Kabupaten Nduga sudah habis terbakar dan seluruh manusia dan hewan yang ada di sana sudah mati.

“Anehnya orang-orang yang membuat berita propaganda adalah orang-orang konyol dan bodoh, yang tidak mempelajari terlebih dahulu karakteristik suatu senjata atau barang, yang penting bisa membuat berita bohong, menyesatkan atau menfitnah,”kata Kapendam.

Dan yang lebih konyol lagi, menurut dia, adalah media yang mau memuat suatu berita murahan tampa di dasari oleh suatu data yang akurat.

Demi untuk membuat berita bohong dan upaya Propaganda, KKSB menggunakan segala macam cara dan menampilkan data palsu yang sangat absrud tidak masuk logika,”pungkas Kolonel Inf Muhammad Aidi.(dib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *