KPAI: Pemudik Bermotor Jangan Bawa Anak

JakartaDetakpos-MudikĀ  merupakan tradisi yang menyejarah bagi masyarakat Indonesia. Dari tahun ke tahun, antusiasme masyarakat dalam mudik lebaran cukup besar.

Namun tradisi mudik tampaknya tidak lepas dari deretan sejumlah masalah. Kecelakaan menimbulkan kecacatan bahkan kematian masih terus terjadi.

Fatalnya, tak sedikit anak juga menjadi korban, baik sebagai korban langsung maupun menjadi yatim/piatu karena orangtuanya meninggal atau cacat akibat kecelakaan.

Masalah lain, yang masih terjadi pada mudik sebelumnya di antaranya; anak hilang dalam perjalanan, menjadi korban kekerasan, pencopetan, kekerasan seksual, penculikan dan korban dari konsumsi jajanan dan makanan yang tidak aman bagi kesehatan anak.

Untuk memastikan perwujudan ramah anak dalam mudik lebaran tahun 2019, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), meminta pemerintah, pemerintah daerah, aparat dan penyedia transportasi mudik lebaran memberikan jaminan keselamatan dan layanan yang handal.

“Termasuk meningkatkan kontrol kesesuaian proporsi penumpang dengan kapasitas muatan agar masyarakat termasuk anak dapat melangsungkan mudik lebaran dengan aman dan nyaman,”kata Ketua KPAI Susanto di Jakarta, Rabu (29/5).

Pengelola bandara, stasiun, terminal, pelabuhan dan rest area, perlu meningkatkan jaminan keamananan yang prima.

“Agar segala bentuk potensi yang membahayakan anak saat mudik lebaran bisa dicegah sedini mungkin,”tutur dia.

Penyedia layanan transportasi harus memastikan bahwa moda transportasi yang digunakan untuk mudik lebaran telah melalui uji kelayakan dan keandalannya.

Bagi pemudik yang akan mudik lebaran menggunakan mobil pribadi, pastikan mobil dalam keadaan prima. Periksa kondisi mesin, oli mesin, serta ban cadangan.

Periksa juga perlengkapan dalam mobil, seperti: senter, segitiga pengaman, dongkrak, payung, jas hujan dan kotak P3K.
Menghimbau kepada pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat agar ikut berpartisipasi menyediakan posko mudik yang ramah anak, dengan menyediakan; layanan kesehatan, ruang laktasi, air bersih, makanan dan minuman yang aman, area bermain anak

“Sementara layanan yang ramah anak disbilitas termasuk menyediakan petugas yang memiliki skill pelayanan anak disabilibitas serta informasi-informasi positif untuk semua anak, dengan tetap berkoordinasi dengan pihak terkait,”tutur dia.

Para pemudik, baik yang menggunakan angkutan umum, seperti; bus, kereta api, pesawat, kapal laut, maupun menggunakan moda transportasi pribadi harus menjaga, mengawasi dan memastikan keselamatan anak dari segala potensi bahaya yang dapat mengancam setiap saat.

Orangtua memberikan perhatian khusus terhadap keselamatan, kenyamanan dan kesehatan anak saat perjalanan mudik berlangsung.

  1. “Siapkan obat-obatan atau vitamin yang diperlukan. Obat-obatan seperti; minyak angin, flu, gatal-gatal adalah beberapa obat yang dibutuhkan sepanjang perjalanan,”katanya.”Menghimbau kepada orangtua dan para pemudik agar tidak membawa anak dengan sepeda motor, apalagi untuk perjalanan yang jauh,”ujar dia.

Hal tersebut rentan membahayakan anak, baik dari kerentanan kecelakaan maupun dampak negatif lainnya, termasuk kerentanan anak terpapar debu sepanjang perjalanan.

Menghimbau kepada para pemudik bahwa apabila anak ikut dalam mudik dengan menggunakan angkutan umum, upayakan agar anak tidak ikut berdesak-desakan.

“Perhatikan juga sirkulasi udara dalam bis, kenyamanan tempat duduk dan minta supir untuk tidak ugal-ugalan sepanjang perjalanan.

Juga orangtua menyiapkan mainan yang aman dan disukai anak-anak untuk menemaninya sepanjang perjalanan, agar dapat mendukung kenyamanan anak.

“Pemudik beristirahat secukupnya di tempat-tempat yang telah disediakan. Jangan paksakan mengemudi ketika kondisi badan sudah lelah. Hal ini untuk menghindari potensi kecelakaan dalam perjalanan.(dib)

Editor. : A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *