Manusia “Popeye” asal Bojonegoro Berobat Ke RSUD dr Soetomo

BojonegoroDetakpos-Tities Dwi Prihantana (23), warga Desa Mori, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang tangannya besar seperti tokoh film kartun “Popeye” dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya.

Tities, dibantu oleh anggota DPRD Jatim Budiono, tengah ditangani dokter untuk mendapat pengobatan karena tubuhnya yang membengkak dan tidak kunjung sembuh.

Awalnya dia ingin menyembuhkan uci-uci di salah satu rumah (RS) sakit di Bojonegoro, dengan melakukan operasi uci-uci di lengan kiri pada tahun 2017. Setelah itu malah membengkak, bahkan merembet ke bagian leher.

Upaya mencari kesembuhan itu justru menambah penderitaan Tities. Berbagai upaya pun dilakukan untuk menyembuhkan pembengkakan yang dialami hingga ke beberapa pengobatan alternatif, namun tidak ada hasil.

Dia pun tidak pernah surut terus mencari penyembuhan. Hal inilah yang mengetuk hati anggota Komisi E DPRD Jatim asal Dapil Bojnegoro-Tuban dari Partai Gerindra Budiono. Dia tergerak membantu Tities dengan merujuk ke RSUD dr Soetomo untuk mendapat penanganan medis agar bisa sembuh.

“Saya tahunya setelah orang tuanya melaporkan, dan waktu itu juga saya mengunjungi rumahnya untuk melihat langsung kondisi pasien,” kata Budiono saat disela mendampingi Tities di RSUD Dr Soetomo Surabaya, seperti dilansir SabdaNews.com Kamis (2/1/2020)

Politisi Partai Gerindra ini mendampingi pasien Tities hingga dilakukan pemeriksaan oleh petugas IRD RSUD dr Soetomo.

Menurut Budiono, Tities memang harus diselamatkan dan dilakukan pendampingan hingga sembuh total. “Kita selamatkan dulu pasien (Tities, red) ini,” dalihnya.

Ketika dihubungi Detakpos, Budiono menyatakan masih menunggu hasil pemeriksaan dokter RSUD.

Sementara masih dari Sabdanews, ayah Tities, Tikno mengaku kalau proses pengobatan anaknya sudah dijalani selama kurang lebih dua tahun. Ia membeberkan awal mula pembengkakan di lengan kanan anaknya usia operasi ringan di salah satu RS pada 19 Juni 2017, lalu dan rawat inap selama tiga hari.

Pulang dari RS, selang seminggu terjadi pembengkakan di area sekitar bekas operasi.

Setelah mengetahui bengkaknya kian besar, lanjut Tikno, pihaknya juga sudah melakukan konsultasi ulang ke dokter dan disarankan minum obat telan. Ia menanyakan kenapa bengkaknya semakin melebar dan mengeras. Dokter menjawab itu dampak dari operasi dan nanti minum obat biar kempes.

Namun kian hari, kata Tikno bengkaknya justru sekian melebar hampir 23 cm. Dari hasil konsultasi ulang pihak dokter menyatakan perlu dilakkan operasi ulang.

“Setelah hari raya Idul Adha saya kontrol ulang di poli bedah. Dokter menyatakan tidak usah operasi ulang dan diberi resep obat telan lagi. Ada yang janggal pada saat itu dokter malah menanyakan hasil operasi dan berupa jenis penyakitnya,” terang Tikno, heran.

Ia juga mengaku ada catatan selama menjalani operasi di RS Bojonegoro. Pertama, kata dia, tidak dilakukan foto rontgen, tidak ada keterangan hasil laboratorium darah dan tidak diberi hasil bukti pembedahan atau operasi.

Karena tidak mendapat kepastian yang diharapkan dan luka anaknya semakin membengkak, dia mencoba pindah berobat ke rumah sakit lain di Bojonegoro maupun ke Surabaya.

Sumber: SabdaNews.com

Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *