Pengganti Osama Silaturahmi ke PBNU

JakartaDetakpos-Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, pengganti Osamah Muhammad al-Suaibi, Yahya al-Qahthani berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta pada Kamis (3/1).

Mengenakan setelan jas, ia terlihat begitu akrab berbincang dengan Ketua Umum KH . Keduanya tampak akrab, meski dengan pendahulunya sempat bersitegang. PBNU KH Said Aqil Siroj. Kiai Said bahkan menuangkan air mineral untuk tamunya itu.

Kiai Said mengenalkan satu per satu pengurus PBNU yang mendampinginya pada pertemuan tersebut, yaitu Wakil Ketua Umum PBNU H Makshum Mahfoedz, Bendahara Umum PBNU H Bina Suhendra, Ketua PBNU H Marsudi Syuhud, H Robikin Emhas, H Aizuddin Abdussalam, H Eman Suryaman, KH Abdul Manan Abdul Ghani, dan H Umar Syah.

Hadir juga Sekretaris Jenderal PBNU H Helmy Faishal Zaini, Wasekjen PBNU H Isfah Abidal Aziz dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa M. Nabil Haroen.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah itu juga menjelaskan bahwa Indonesia terdiri dari ribuan suku. Ia juga mengenalkan Nahdlatul Ulama, organisasi yang ia pimpin itu. Kiai Said menyebutkan badan-badan otonom NU.

Kiai asal Cirebon itu juga menerangkan bahwa NU terdiri dari ribuan pesantren. Penghuni di dalamnya disebut santri.

“Santri itu orang yang berpegang teguh dalam ibadah. Dan NU semuanya santri,” katanya.

PBNU mengemukakan bahwa kasus twit Dubes Arab Saudi untuk Indonesia yang lama, Osamah Muhammad al-Suaibi, yang berisi tuduhan bahwa pembakar bendera HTI merupakan organisasi sesat (munharifah), telah selesai.

“Masalah pembakaran bendera selesai. Sudah selesai,” kata Said Aqil Siroj.

Menurut Kiai Said, kunjungan Yahya ke PBNU ini merupakan langkah positif dalam upaya kembali memperbaharui hubungan kedua belah pihak.

“Jadi sekali lagi kunjungan beliau merupakan langkah yang sangat positif,” ucapnya dilansir nuonline.

Ia mengungkapkan bahwa hubungan kedua belah pihak telah terjalin dengan baik sejak dulu. Untuk menjaga hubungan baik itu, dirinya mengaku tidak mengomentari kasus yang menimpa wartawan Arab Saudi Jamal Kashoggi karena baginya, persoalan itu masuk dalam politik dalam negeri Arab Saudi.

“Saya diminta komentar, tapi enggak mau komentar tentang Kashogi. Saya tidak mau komentar karena masalah politik dalam negeri,” ucapnya.(dib)

Sebelumnya, di hadapan Yahya, Kiai alumnus Universitas Ummul Qurra Mekkah, Arab Saudi ini mengaku tersinggung atas twit Osamah karena menyebut pembakar bendera sebagai organisasi sesat. (dib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *