Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana Tanggal 10 April 2025

JAKARTA – Detakpos.com – Memasuki masa pancaroba atau peralihan musim hujan ke kemarau, sejumlah bencana hidrometeorologi basah terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghimpun laporan kejadian bencana darah per Kamis (10/4) antara lain sebagai berikut.

Beberapa daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi pada Selasa (8/4) yang menyebabkan banjir antara lain di Kabupaten Temanggung dan Kota Surakarta.

Di Kabupaten Temanggung, hujan deras menyebabkan saluran irigasi meluap dan menggenangi rumah warga. Lokasi terdampak di Desa Kebonagung, Gambasan, dan Jetis di Kecamatan Selopampang.

Sebanyak 26 KK/89 jiwa terdampak kejadian ini. Kerugian materil berdasarkan kaji cepat BPBD Kabupaten Temanggung berupa 27 unit rumah terendam dan akses jalan Kranggan-Pringsurat sejau sartu kilometer terdampak.

Pada Kamis (10/4) banjir dilaporkan sudah surut. Pemerintah daerah bersama masyarakat setempat melakukan pembersihan lingkungan dari material lumpur sisa banjir.

Pada waktu yang sama, Kota Surakarta juga mengalami hujan deras yang menyebabkan banjir di dua kecamatan. Lokasi tepatnya di Kecamatan Banjarsari dan Lawean.

Genangan air setinggi 40-70 sentimeter berdampak pada sedikitnya 125 unit rumah warga, satu fasilitas ibadah, dan tiga akses jalan.

Kondisi terkini dilaporkan banjir telah surut melalui upaya penanganan pompanisasi dengan mengerahkan empat pompa milik BBWS dan dua pompa alkon dari BPBD Kota Surakarta.

Beralih ke Pulau Kalimantan. Curah hujan yang tinggi menyebabkan luapan sungai hingga terjadi banjir di beberapa wilayah antara lain Kabupaten Penajem Paser Utara di Kalimantan Timur dan Kabupaten Murung Raya di Kalimantan Tengah.

Pada Rabu (9/4), aliran sungai Miyango di Desa Karang Jinawi, Kecamatan Sepaku, Penajem Paser Utara meluap hingga menggenangi rumah warga di sekitar bantaran sungai. Sebanyak 395 jiwa dari 139 KK terdampak kejadian ini.

_Update_ terkini pada Kamis (10/4), kondisi genangan banjir di wilayah permukiman warga terdampak sudah surut namun jalan poros masih tergenang.

Sementara itu di Kalimantan Tengah, luapan anak Sungai Gula, Sungai Kohong, Sungai Tuhup dan Sungai Laung di Kecamatan Permata Intan, Laung Tuhup dan Barito Tuhup Raya menyebabkan banjir pada rumah-rumah warga dan failitas umum.

Kejadian ini berdampak pada 194 KK/320 jiwa. Kaji cepat sementara BPBD Kabupaten Murung Raya mendata kerugian materil berupa 180 unit rumah, dua failitas ibadah, dan satu unit fasilitas pendidikan.

Hingga kini, terpantau genangan air belum surut dengan ketinggian muka air bervariasi antara 35-150 sentimeter.

Memasuki peralihan musim yang diperkirakan akan dimulai pada awal bulan ini, BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada akan terjadinya potensi bencana.

Cuaca ekstrem ditandai dengan cuaca ekstrem seperti hujan lebat berdurasi singkat, petir, angin kencang, serta kemungkinan terjadinya angin puting beliung dan hujan es di beberapa wilayah.

Selalu perhatikan prakiraan cuaca harian dan siapkan tas siaga bencana di rumah masing-masing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *