JAKARTA – Detakpos.com – Bencana hidrometeorologi masih terjadi hingga jelang pergantian musim atau pancaroba. Sejumlah kejadian bencana, seperti cuaca ekstrem dan banjir dirasakan beberapa wilayah di Indonesia. Berikut ini perkembangan situasi dan penanganan bencana yang tercatat pada Jumat (28/3).
Situasi terkini pascacuaca ekstrem di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, pada Kamis (27/3) korban luka-luka yang telah dirawat di rumah sakit masih belum sadarkan diri. Data terkumpul hingga kemarin, tercatat korban meninggal dunia 1 jiwa yang terkena sambaran petir.
Perkembangan terkini Banjir Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Kamis malam (27/3), pukul 22.30 WIB, tinggi muka air masih tinggi, tampak pada tiga titik di jalan provinsi pada sore jelang malam. Tercatat ketinggian antara 15 – 30 cm. Banjir ini melanda 7 desa di 2 kecamatan. Populasi terdampak sebanyak 1.408 KK (4.732 jiwa), sedangkan 42 KK (138 jiwa) mengungsi.
Masih di Sulteng, tepatnya di Kabupaten Banggai, banjir belum surut pada Kamis (27/3) malam hari. Kejadian ini berlangsung Kamis (27/3), pukul 19.00 Wita dan menyasar 1 desa di 1 kecamatan. Ketinggian genangan hingga semalam setinggi pinggang orang dewasa. Sebanyak 20 KK terdampak pada banjir yang terjadi setelah hujan lebat hingga Desa Padungnyo tergenang.
Sepekan banjir yang melanda Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumatra Utara, masih terjadi genangan hingga Kamis (27/3), pukul 17.50 WIB. Ketinggian air menurun drastis di 6 kecamatan. Pada Kamis kemarin, warga dan petugas melakukan pembersihan material lumpur dan sampah, sedangkan pencarian korban hilang telah dihentikan. Bencana banjir dan longsor pada 41 kelurahan di 6 kecamatan mengakibatkan korban meninggal dunia 2 jiwa, hilang 1 jiwa, terdampak total 5.333 jiwa. Kejadian ini juga menimbulkan kerugian material, dengan rincian rumah rusak berat (RB) 220 unit, rusak sedang (RS) 243 unit, rusak ringan (RR) 355 unit, serta fasilitas umum dengan rincian fasilitas pendidikan RB 5 unit, RS 1 unit, RR 1 unit, fasilitas ibadah RB 2 unit, RS 4 unit dan RR 3 unit. Bencana ini mengakibatkan jalan nasional Hapinis di Kelurahan Batunadua Julu, Kecamatan Padang Sidempuan Batu Nadua tertimbun longsor.
Penanganan darurat oleh Pemerintah Kota Padang Sidempuan terhitung 14 hari, mulai dari 14 Maret hingga 27 Maret 2025.
Sementara itu, pada bencana geologi berupa erupsi Gunung api Lewotobi Laki-laki di Provinsi Nusa Tenggara Timur, perkembangan pada Kamsi (27/3), korban yang mengalami luka berat dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan korban luka berat lainnya, satu warga masih mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat. Beberapa kali letusan gunung api aktif ini mengakibatkan 1.310 KK (4.660 jiwa) mengungsi baik secara mandiri maupun terpusat.
Sedangkan untuk upaya pemulihan, BNPB telah menyelesaikan hunian sementara sebanyak 470 unit, yaitu di Desa Dulipali, Klatanlo, Boru dan Nawokota. BNPB juga mendistribusikan dana tunggu hunian untuk 259 KK.
Di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih melakukan pendataan dampak banjir di wilayah. Data hingga Kamis (27/3) sebanyak 7 di 2 kecamatan terdampak banjir. Dua warga dinyatakan meninggal akibat bencana ini.
Sementara itu, genangan di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah, masih terjadi dengan kisaran 45 – 100 cm. Banjir masih dirasakan warga Desa Sebangau Jaya dan Paduran Mulya. Banjir di kabupaten ini berdampak pada 6 desa di 3 kecamatan. Data dampak terkini sebanyak 799 unit rumah, 3 unit fasilitas kesehatan, 5 unit fasilitas ibadah, 4 unit fasilitas pendidikan, sedangkan fasilitas umum lain sebanyak 52 unit.
Banjir yang terjadi Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, sejak 17 Januari 2025 masih terjadi hingga Kamis (27/3). Banjir telah melanda 118 desa di 11 kecamatan. Genangan masih terjadi pada 3 desa di Kecamatan Martapura Timur. Sebagian besar kawasan terpantau debat air telah menurun dan surut total. Aktivitas masyarakat diinformasikan kembali normal.
Menyikapi intensitas bencana hidrometeorologi dan transisi periode ke musim kemarau, BNPB mengimbau pemerintah dan warga untuk selalu waspada. Kewaspadaan tidak hanya di tempat tinggal tetapi juga selama melakukan perjalanan mudik lebaran. Masyarakat dapat memantau kondisi cuaca pada dasbor atau sistem informasi pemerintah sehingga dapat melakukan upaya pencegahan, mitigasi dan aksi dini.