Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana Tanggal 8 Februari

JAKARTA – Detakpos.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghimpun informasi penanganan kejadian bencana yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

 

Gelombang tinggi menyebabkan banjir rob yang melanda dua desa di Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Selasa (4/2) pukul 14.30 waktu setempat. Sebanyak 150 unit rumah terdampak dan 10 unit perahu nelayan mengalami kerusakan. BPBD Kabupaten Kupang melakukan evakuasi warga terdampak, mendistribusikan logistik serta mendirikan tenda lapangan dan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Tagana dan Dinas Sosial. BPBD Kabupaten Kupang melaporkan saat ini banjir rob berangsur surut dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi.

 

Masih di Kabupaten Kupang, hujan intensitas tinggi yang berlangsung lama menyebabkan banjir di delapan kecamatan dan sejumlah sungai meluap pada Jumat (31/1) pukul 09.00 waktu setempat. BPBD Kabupaten Kupang melaporkan tiga orang meninggal dunia, dua orang mengalami luka-luka, dan memaksa 69 jiwa mengungsi.

 

Tercatat sebanyak 312 unit rumah terdampak, 23 unit rumah rusak berat, tujuh unit rumah rusak sedang, enam unit jembatan rusak, tiga fasilitas pendidikan dan satu pasar terdampak. BPBD Kabupaten Kupang dan otoritas pemerintah daerah setempat menyalurkan bantuan darurat serta mengerahkan alat berat untuk membersihkan material yang menutup badan jembatan rusak dan lubang gorong-gorong serta membuat jalan alternatif untuk mobilisasi warga.

 

Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang membentuk pos komando penanganan darurat bencana hidrometerologi dan menerjunkan tim kaji cepat ke lokasi terdampak untuk melakukan asesmen kerusakan dan kerugian akibat kejadian bencana. Pj Bupati Kupang didampingi BPBD Kabupaten Kupang turut meninjau dan memberikan bantuan darurat kepada masyarakat di beberapa desa terdampak. Pemerintah Daerah telah menetapkan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Kabupaten Kupang Nomor 9/KEP/HK/2025 terhitung mulai 1 Januari sampai 31 Maret 2025.

 

Bencana hidrometeorologi basah yakni banjir juga melanda Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Hujan dengan intensitasi tinggi memicu peningkatan debit air pada daerah aliran sungai hingga meluap dan menggenangi pemukiman warga pada Kamis (6/2) dini hari. Banjir merendam lima kecamatan dan berdampak pada 143 unit rumah, dua unit fasilitas pendidikan, 76 hektar lahan persawahan, jebolnya satu tanggul dan merendam akses jalan desa sepanjang kurang lebih 2,6 kilometer.

 

BPBD Kabupaten Pati melaksanakan evakuasi warga terdampak ke tempat kerabat terdekat dan membersihkan material di lokasi terdampak banjir. Dilaporkan pada Jumat (7/2) banjir berangsung surut.

 

Wilayah lainnya yang mengalami banjir di Provinsi Jawa Tengah adalah Kabupaten Kudus. Hujan lebat disertai angin kencang melada wilayah Kudus menyebabkan enam kecamatan terendam banjir pada Kamis (6/2). BPBD Kabupaten Kudus mencatat sebanyak 16.185 unit rumah, lahan persawahan dan akses jalan umum terdampak kejadian ini. BPBD Kabupaten Kudus bersama tim gabungan melakukan asesmen dan melakukan evakuasi warga terdampak. Dilaporkan per Jumat (7/2) banjir berangsur surut.

 

Selanjutnya, angin kencang terjadi Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (7/2). Kejadian yang melanda tiga kecamatan ini menyebabkan kerusakan ringan pada 44 unit rumah, dua unit fasilitas pendidikan, satu unit fasilitas ibadah dan pasar. BPBD Kabupaten Wajo bersama warga setempat melakukan pembersihan material pohon tumbang.

 

Pada hari yang sama di Sulawesi Selatan, angin puting beliung melanda dua kecamatan di Kabupaten Luwu. Tercatat sebanyak 50 unit rumah terdampak, satu unit rumah rusak sedang dan tiga unit rumah rusak berat. BPBD Kabupaten Luwu dan tim gabungan mendistribusikan bantuan logistik kepada warga terdampak serta melakukan pembersihan material pohon tumbang dan rumah rusak.

 

Angin puting beliung juga terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Kamis (6/2). BPBD Kabupaten Cianjur mencatat sebanyak 29 unit rumah rusak ringan, lima unit rumah rusak sedang, dua unit rumah rusak berat dan satu unit fasilitas ibadah terdampak kejadian ini. BPBD Kabupaten Cianjur melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk melaksanakan asesmen terkait kerugian dan kerusakan serta mengerahkan sumber daya manusia untuk membersihkan material kerusakan bangunan rumah.

 

*Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi*

 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca tanggal 8 hingga 9 Februari 2025, adapun wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat adalah Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan dan Jambi.

 

Adapun wilayah yang berpotensi mengalami angin kencang antara lain Provinsi Bali, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kep. Riau, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

 

BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk siap siaga dan waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah. Berbagai upaya dapat dilakukan sebagai upaya mitigasi dan pencegahan, seperti memantau kondisi tanggul, pembersihan saluran air atau daerah aliras sungai, penyiapan pompa air atau tempat penampungan air serta rencana kedaruratan untuk mempersiapkan lokasi evakuasi, logistik dan peralatan penanganan bencana. (D/5)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *