Peserta Rapat Tahunan IMF-WB Capai 32.000 Orang

Bali, Detakpos-Menko Luhut memimpin rapat persiapan terakhir pertemuan tahunan IMF-World Bank (WB) di Nusa Dua, Bali pada.

Seusai rapat Menko Luhut menyampaikan kepada media bahwa 32.000 orang sudah mendaftarkan diri sebagai peserta pertemuan tahunan IMF-WB di Bali pada 8-14 Oktober 2018. Angka ini di atas perkiraan pemerintah sebelumnya yakni 19.000 orang.

“Jumlah peserta yang hadir sekitar 32.000 orang, jadi lebih banyak daripada yang kita perkirakan,” terang Menko Luhut.

Sebagai rinciannya, berdasarkan data tercatat bahwa 12.031 orang mendaftar melalui jalur _Meeting Team Secretariat_ (MTS) dari pihak IMF-WB secara online dan 19.404 mendaftar melalui _Indonesia Planning Team_ yang dihandle oleh panitia nasional.

Jumlah yang fantastis ini menjadikan event di Indonesia ini sebagai rapat tahunan IMF-WB terbesar sepanjang sejarah.

“IMF-WB Meeting sejak tahun 1946 adalah terbesar di Bali,” kata Menko Luhut mengutip pernyataan dari MTS.

Melihat hal itu, Menko Luhut memberikan arahan kepada semua peserta bahwa misi pemerintah Indonesia bukanlah sekedar menjadi tuan rumah yang baik. Tapi lebih dari itu, even tahunan IMF-WB adalah ajang untuk membuktikan bahwa pemerintah Indonesia mampu mengelola negara dengan baik di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu sekalipun.

“Saya nggak mau main-main. Saya ingin bahwa ini bukan hanya soal penyelenggaraan, tapi menunjukkan kepada dunia kalau Indonesia bisa mengatur dengan baik dalam keadaan ekonomi dunia situasi begini, kita bisa (membuat) semua berjalan dengan bagus, dan itu bisa kita lakukan kalau kita bersama-sama,” arahan penutup Menko Luhut kepada semua jajaran.

Di rapat yang sama, Menko Luhut menyampaikan dampak positif yang ditimbulkan oleh even ini terhadap ekonomi Bali.

“Hasil studi dari Bappenas dengan jumlah peserta IMF-WB yang kita hitung 19.000 orang, maka asumsi pertumbuhan ekonomi di Bali 0,64% tambahannya. Dan berarti menjadi 6,54% dan itu lebih tinggi pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Menko Luhut menjelaskan bahwa masyarakat Bali dapat menikmati pertumbuhan ekonomi di atas angka pertumbuhan nasional.

“Akibat dari itu, penciptaan lapangan kerja 32.700,” lanjut Luhut mengenai dampak langsung dari event tersebut yang menambah jumlah lapangan kerja di Bali.

“Penerimaan Bali akan ada Rp 1,5 triliun dengan asumsi 19.000 tadi,” beber Luhut yang juga menjelaskan bahwa proyeksi tersebut bisa terlampaui pada kenyataanya nanti, mengingat asumsi awal peserta yang hanya 19.000 orang.

Menurutnya, jumlah perkiraan penerimaan dari delegasi yang hadir jelas akan bertambah.  “Asumsi awal 19 ribu yang  akan datang, ternyata yang akan datang 32.000, maka itu akan berubah. Mestinya pertumbuhan ekonomi Bali akan lebih tinggi,” kata Menko Luhut.

Selain itu, event tahunan IMF-WB merupakan ajang Indonesia untuk mempromosikan pariwisata. “Kita bikin 33 _tourist destination_ di sini. Ada yang mulai register ke Labuan Bajo dan Lombok,” terang Menko Luhut kepada para peserta rapat.(d/4)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *