Polisi Tangkap 10 Penyebar Hoax Penculikan Anak

JakartaDetakpos-Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI) mengapresiasi keberhasilan Polisi menangkap 10 pelaku penyebar kabar bohong (hoax) penculikan anak dan jatuhnya pesawat Lion Air.

“Polri menangkap 10 pelaku penyebaran hoax penculikan Anak, KPAI hubungi Kabareskrim untuk memberikan
apresiasi,” ungkap Ketua KPAI Susanto, Minggu (4/11).

Hal itu diungkapkan menanggapi keberhasilan Polisi menangkap 10 pelaku penyebar hoax.

Dittipidsiber Bareskrim Polri telah mengidentifikasi beberapa akun medsos yang diduga telah menyebarkan berita bohong, berita yang berlebihan dan berita yang tidak lengkap tentang penculikan anak dan jatuhnya Pesawat Lion Air, yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

Dari hasil identifikasi tersebut, telah berhasil diamankan 10 orang tersangka:

1. EL( 31), ditangkap di Jl. Benda Raya No 8, Jakarta Selatan, Kamis, tanggal 1 November 2018 pukul 17.45 WIB, karena telah memposting gambar , video dan tulisan dengan konten tentang penculikan anak Ciseeng Bogor ke akun Facebook dengan Motif : ikut – ikutan menyebarkan informasi penculikan anak agar masyarakat lebih waspada meskipun informasi penculikan tersebut tidak pernah dicek kebenaranya dan tidak benar.

2. RA (33), ditangkap di Jakarta Pusat, Jumat, 2 November 2018 pukul 00.35 WIB, karena telah memposting video dengan captio: Berita Siang Ini. Kejadian di jln. Juanda Ciputat/Kedaung Ciputat, terlihat seorang anak kecil sedang di todongkan senjata tajam ke bagian leher karena tersangka penculikan sudah terkepung warga dan pihak kepolisian.

Waspada untuk teman teman lain nya yang punya anak kecil karena sedang
maraknya korban penculikan anak,.

Motif : Untuk memberitahukan kepada teman – temannya, ibu-ibu dan saudara pelaku di Facebook agar lebih waspada terhadap beberapa aksi penculikan anak di daerah Ciputat maupun didaerah lainnya.

3.JH, ditangkap di Kampung Sukamanah, Babakan , Purwakarta, Jumat, 2 November 2018 sekitar Pukul 09.00 WIB, karena telah memposting gambar , Video dan tulisan dengan konten tentang pelaku penculikan anak ke akun Facebook dengan motif menyebarkan konten hoax hal penangkapan pelaku penculikan anak karena menduga informasi perihal penangkapan penculikan tersebut benar dan agar masyarakat lebih waspada.

4. DN, ditangkap di Jl. Akasia II RT. 14/12, Kec. Cengkareng, DKI Jakarta, Jum’at, 2 November 2018 pukul 08.00 WIB, karena telah memposting konten penculikan anak.

Motif : ikut- ikutan meyebarkan video tersebut karena kasihan melihat video penganiyaan terhadap anak kecil dan memberitahukan kepada teman-teman atau orang lain agar berhati -hati dan waspada terhadap aksi penculikan anak

5. DR, Ditangkap di di Karang Tengah Karangrejo, Purwosari, Pasuruan pada Kamis, 31 Oktober 2018 sekitar Pukul 15.45 WIB, karena telah memposting konten berita hoax yang belum pasti kebenarannya yang dapat menerbitkan keonaran di kalangan masyarakat, pelaku memposting mengenai penculikan anak dan pengambilan organ tubuh yang terjadi di Pademangan,

Motif : hanya meberitahukan kepada teman temannya agar hati hati menjaga anaknya.(Ditangkap Polda Jatim)

6. NA. , (23), ditangkap di di Gegerbitung Kab. Sukabumi Pada hari Jum’at tgl 02 November 2018 sekira jam 13.00 Wib, karena telah memposting foto yang bertuliskan “Hati-hati jagain anak tengah malam maupun pagi, semalam penculik udah nyampe kampung Cibuntu Terminal Sukaraja”, Motif : hanya ikutan posting. (Diungkap oleh Polres Sukabumi Kota)

7. ANI(30), ditangkap di Pangandaran Pada hari Jum’at, 2 November 2018 sekira jam 21.00 WIB, karena telah memposting potongan video jatuhnya pesawat Lion dengan Caption : turut berduka atas jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 Tujuan Jakarta Pangkalpinang semoga semua korban cpt ditemukan, Aamiin, .

Motif : Hanya bela sungkawa dan mendoakan terhadap korban pesawat yang jatuh. (Ditangkap oleh Polres Tasikmalaya)

8. Nama : Ok(30), ditangkap di Kabupaten Blitar Jawa Timur Jumat, 2 November 2018 pukul 13.00 WIB, karena telah memposting penculikan anak dengan Caption : “waspada penculikan anak wes sampek blitar lurwong sing tak lingkari kui wes nglabeng nag daerah sambong kanigoro,ciri” pke jaket n topi bwa tas ransel,modus e ank ditawari minumn n diksh uang,tetep waspada n hati”,

Motif : memposting supaya lebih waspada (Diungkap oleh Polres Blitar)

9. TK(34), ditangkap di Kec. Kadipaten, Tasikmalaya pada Sabtu Tanggal 03 November 2018, karena telah memposting konten penculikan anak dengan

Caption : “Hati-hati penculikan anak udah nyampe bandung..bila ada yang minta baju bekas buat gempa itu hanya modus saja…perhatikan poto 5 orang ini status masih dicari”,

Motif : untuk orang-orang yang membaca postingannya tersebut agar lebih berhati-hati terhadap anaknya supaya tidak menjadi korban penculikan. (Ditangkap oleh Polres Tasikmalaya Kota)

10. Su (33 ) , ditangkap di Rancaekek, Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu November 2018 pukul 05.30 WIB, karena telah memposting video dengan caption : “Pesawat lion Air sblum jatuh” .

Motif : hanya sebatas untuk menunjukkan keprihatinan dan turut berbela sungkawa atas kejadian kecelakaan tersebut. (Ditangkap oleh Polres Bandung)

Merespons beredarnya hoax penculikan anak yang beredar di medsos dan menggemparkan publik, KPAI jumat 02 November 2018 jam 13.30 WIB, mengundang Kadiv Humas Polri dan Karo Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, untuk memberikan pernyataan pers bersama di Kantor KPAI Jl. Teuku Umar No 10 Menteng Jakarta Pusat.

Upaya tersebut dilakukan untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat luas agar informasi penculikan anak yang beredar di medsos tidak berdampak kompleks bagi anak dan para orangtua.

Masyarakat banyak mengadu ke KPAI untuk mendapatkan penjelasan terkait informasi yang beredar.

Alhamdulillah, berkat gerak cepat Polri, berhasil mengamankan 10 pelaku hoax penculikan anak. Atas penangkapan pelaku hoax tersebut, Ketua KPAI, Susanto, hari sabtu, 3 Nov 2018 Jam 20.24 WIB menghubungi, Irjen Pol Arief Sulistyo, Kabareskrim Mabes Polri, memberikan ucapan terimkasih dan apresiasi yang besar atas upaya yang telah dilakukan.

“Karena, sangat membantu menenangkan masyarakat yang khawatir atas keselamatan anaknya. “(dib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *