Prof. Maryunani Apresiasi Pengelolaan Dana Desa Pemdes Pejambon Bojonegoro

Surabaya – Detakpos –  Kepala Pusat Studi Pembangunan Desa Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, Prof. Maryunani mengapresiasi Pemerintah Desa (Pemdes) Desa Pejambon, Kecamatan Sumberrejo, Bojonegoro, dalam mengelola dana desa.

Ketika “focus groups discussion” (FGD), yang digelar Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes) pada 21 November di Surabaya, ia menyatakan materi yang disampaikan Kepala Desa Pejambon Abd. Rokhman sama dengan materi yang akan disampaikan.

“Materi yang akan saya sampaikan sudah dipraktikkan semua oleh Desa Pejambon. Ya saya sudah selesai,” kata dia dalam FGD praktik pengelolaan dana desa yang berbasis transparansi dan partisipasi masyarakat.

Sebelum itu, Kepala Desa Pejambon, Kecamatan Sumberrejo, Abd. Rokhman, menjelaskan pemanfaatan dana desa yang dilakukan secara transparan dengan melibatkan masyarakat melalui gerakan “jandom” desa.

Ia memberikan gambaran bahwa dana desa pada 2018 sebesar Rp97 juta dimanfaatkan untuk membangun taman wisata desa, sebagai usaha mendorong ekonomi masyarakat.

Dalam FGD itu, diikuti Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kades, akademisi, Tenaga Ahli Pendamping Desa dan Camat dari enam kabupaten di Jawa Timur.

Pada kesempatan itu, Prof. Maryunani menjelaskaskan saat ini masyarakat desa bukan lagi sebagai penonton pembangunan tapi pelaku pembangunan.

Mengingat dana yang disalurkan kepada desa sudah mencapai jumlah yang besar.

Menurutnya, dalam mengelola dana desa harus dapat meningkatan produktivitas masyarakat desa dan sekaligus dapat mengendalikan produktivitas.

“Kalau keduanya dapat dipenuhi maka pembangunan desa dapat berkelanjutan dan aman,” kata dia menegaskan.

Dari data menyebutkan Pemerintah telah menyalurkan dana desa pada 2015 Rp20,76 triliun, tahun 2016, naik Rp49,68 triliun dan 2018 naik Rp60 triliun lebih.

Masih menurut dia, ada lima hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan dana desa , yaitu keberimbangan, ketenangan, motivasi, percaya diri dan berkemauan yang kuat.

Di FGD yang dibuka oleh Konsultan Ahli KemendesDT dan Transmigrasi , Prof Harjono Sujono ini, juga menampilkan empat narasumber, Prof Teguh Sudarto dari Perguruan Tinggi Desa, Ir. Djuhari MT dari Universitas Islam Malang, Bibit Samad Riyanto mantan Komisioner KPK yang saat ini menjabat Advisor Kemendes, DT dan Transmigrasi dan juga Abd. Rokhman, Kepala Desa Pejambon.

Serangkaian kegiatan FGD juga dilaksanakan kunjung lapang di Desa Kedung sari Kecamatan Taman, Sidoarjo, pada 22 November. (*/d1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *